Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 102 penumpang KMP Sabuk Nusantara-97 asal Nunukan Kalimantan Utara tertahan di atas kapal akibat penolakan bersandar di Pelabuhan Buol oleh Pemerintah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19, mengakibatkan kapal berlayar ke Gorontalo Utara.

Hingga berita ini diturunkan, Jumat (15.34 Wita) kapal beserta seluruh penumpang masih bertahan berlabuh di perairan Kwandang.

Penumpang terdiri dari 81 orang tujuan Buol dan Toli-toli, serta 21 orang penumpang tujuan Gorontalo, 3 di antaranya asal Sulawesi Utara yaitu 1 orang asal Kota Tomohon dan 2 orang Belang, Minahasa Tenggara, belum bisa turun dari kapal sejak berlabuh di perairan Kwandang sekitar pukul 05.30 Wita.

Baca juga: Mendikbud ungkap lima strategi untuk tingkatkan penilaian dari PISA

Kepala Dinas Perhubungan setempat, Nasution Djou, mengatakan, kapal dengan rute pelayaran Nunukan-Sebatik-Tarakan-Toli-toli-Leok-Palele-Kwandang, belum diizinkan sandar di Pelabuhan Kwandang.

Kapal berlayar dari Buol (Pelabuhan Leok dan Palele) ke Pelabuhan Kwandang pukul 02.00 Wita dan tiba di Pelabuhan Kwandang sekitar pukul 05.30 Wita.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara juga menolak para penumpang asal Buol, Toli-toli dan Nunukan tersebut, kecuali para penumpang asal Gorontalo, sebanyak 21 orang, namun akan menerapkan pemeriksaan kesehatan COVID-19 sesuai standar WHO.

Dua pilihan yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara melalui Wakil Bupati, Thariq Modanggu, untuk para penumpang tujuan Buol dan Toli-toli, sesuai koordinasi dengan Pemkab Buol. Pertama, 81 penumpang asal Buol akan dikembalikan melalui penjemputan transportasi darat.
Penjemputan tersebut dilakukan langsung pihak Pemerintah Kabupaten Buol.

Baca juga: Warga Padang terkonfirmasi positif corona bertambah dua lagi

Kedua, hasil koordinasi dengan Bupati Buol, khusus seluruh penumpang Buol akan kembali dengan pemulangan kapal tersebut, menuju pelabuhan Nunukan, dengan jaminan dari Pemerintah Kabupaten Buol, yaitu biaya hidup sebesar Rp2 juta per orang selama masa darurat nasional COVID-19 diterapkan.

Namun, setelah Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara mengirimkan tim negosiator menumpang kapal Ganda Nusantara-05, dikoordinir Bripka Irni Yusnita Kahar.
Bripka Irni menjelaskan, kronologis negosiasi yang dilakukan, dengan maksud prioritas mengevakuasi 21 penumpang asal Gorontalo termasuk 3 dari Sulut tujuan Pelabuhan Kwandang, namun terkendala upaya anarkis atau penolakan para penumpang kapal yang menghendaki seluruhnya harus turun di Pelabuhan Kwandang.

Jika tidak kata Irni, mereka (penumpang) mengancam melompat ke laut untuk naik di kapal yang ditumpangi tim negosiator, sehingga pihak negosiator batal melakukan evakuasi, juga memilih tidak mendekati KM Sabuk Nusantara-97 tersebut.

Negosiasi tetap dilakukan sekitar 30 menit berlangsung pada pukul 12.30 Wita, hasilnya para penumpang asal Buol, mengizinkan evakuasi 21 orang penumpang tujuan Pelabuhan Kwandang, dengan syarat, seluruh penumpang yang akan kembali ke Pelabuhan Buol, harus dibekali makanan siap santap dan air minum.

Tim negosiator pun kembali ke Pelabuhan Kwandang, melaporkan hasilnya ke Wakil Bupati Thariq Modanggu yang masih siaga di pelabuhan tersebut, bersama pihak KKP Gorontalo, Pelni Gorontalo, kepala Syahbandar Pelabuhan Kwandang, Dandim 1314 dan Kapolres Gorontalo Utara, juga tim medis Dinas Kesehatan, tim Dinas Sosial dan Camat Kwandang.

Saat ini, tim negosiator sementara melakukan pengiriman makanan dan air minum, selanjutnya akan mengarahkan kapal KM Sabuk Nusantara-97 untuk sandar di Pelabuhan Kwandang, melakukan evakuasi terhadap 21 penumpang tujuan Pelabuhan Kwandang, serta melakukan pengisian bahan bakar dan air bersih untuk balik berlayar ke Pelabuhan Buol.***

Baca juga: Tempo Scan Pacific ajak pengusaha bantu pemerintah atasi Corona
Baca juga: IDI sarankan Jabar-Banten tingkatkan kapasitas antisipasi COVID-19
Baca juga: Gubernur minta mahasiswa tidak mudik

 
Tim negosiator dari Kepolisian dan TNI wilayah Gorontalo Utara menuju KM.Sabuk Nusantara-97 menemui 102 penumpang yang masih bertahan di kapal tersebut, berlabuh di perairan Kwandang, dampak penolakan terkait pencegahan wabah COVID-19. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020