Hari ini bawang bombai khusus dari New Zealand kita lihat. Kesiapan stok tidak hanya untuk Jawa dan Sumatera, tapi sudah tembus ke Indonesia Timur
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan importasi bawang bombai di salah satu gudang importir di Kawasan Tanjung Priok Jakarta, Jumat, guna memastikan komoditas tersebut dapat mengisi kebutuhan pasar.

Sebanyak 10 kontainer bawang bombai dengan volume masing-masing kontainer sebanyak 26 ton telah tiba melalui importasi yang dilakukan PT Tunas Maju Mandiri. Selanjutnya bawang bombai ini akan didistribusikan ke sejumlah wilayah, bahkan sampai Timika, Papua.

"Hari ini bawang bombai khusus dari New Zealand kita lihat. Kesiapan stok tidak hanya untuk Jawa dan Sumatera, tapi sudah tembus ke Indonesia Timur. Hari ini sudah diberangkatkan ke Indonesia timur," kata Menteri Syahrul di Jakarta, Jumat.

Syahrul mengungkapkan bahwa sebelumnya harga bahan pokok, termasuk bawang bombai sempat mengalami kenaikan, bahkan tembus hingga ke kisaran Rp200.000 per kilogram.

Menurut dia, kondisi ini terjadi karena adanya panic buying atau berbelanja berlebih dari masyarakat, serta panic trader dari pedagang akibat karantina wilayah (lockdown) di sejumlah negara dan daerah yang membuat terjadinya perlambatan dalam penyetokan barang.

Baca juga: Mentan sebut harga gula dan bawang mahal karena "panic buying"

"Saya berharap bawang bombai ini segera akan kita distribusikan langsung ke ritel-ritel yang ada, dan ini tentu kerja yang ada terkait dengan pemerintah yang ada di provinsi untuk mengatur sampai tingkat kabupaten," kata Mentan.

Dalam kesempatan yang sama Direksi PT Tunas Maju Mandiri Adi mengatakan bahwa 10 kontainer bawang bombai yang tiba dari New Zealand akan segera didistribusikan ke Jawa, Sulawesi, Bali dan 1 kontainer di antaranya ke Timika, Papua.

"Impor perdana untuk bawang bombai dari New Zealand per 1 April berjumlah 10 kontainer yang hari ini akan dilepas Menteri Pertanian. Lalu, nanti tanggal 4,6,8 (April) setiap minggu akan masuk 10 kontainer," kata Adi.

Baca juga: Bawang bombai mahal, Kemendag terbitkan izin impor 2.000 ton


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020