Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong pemerataan pembangunan perumahan bagi masyarakat di Provinsi Papua Barat antara lain dengan membangun 95 rumah khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Raja Ampat, Manokwari dan Pegunungan Arfak.

"Kami akan terus mendorong pemerataan pembangunan perumahan bagi masyarakat di Papua Barat melalui pembangunan rumah khusus," kata Kepala Satuan Kerja Non Vertikal tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Pither Pakabu dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Pither Pakabu juga telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan rumah khusus di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pembangunan rumah khusus merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah. Kementerian PUPR berharap dengan pembangunan rumah khusus ini masyarakat Papua Barat dapat memanfaatkannya dengan baik dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun ini, ujar dia, SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat mendapatkan alokasi sebanyak empat paket pembangunan rumah khusus yang di peruntukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jumlah rumah yang akan dibangun sebanyak 95 unit tersebar di tiga kabupaten.

"Rincian pembangunan rumah khusus tersebut adalah Kabupaten Raja Ampat (30 unit), Kabupaten Manokwari (25 unit) dan Kabupaten Pegunungan Arfak (40 unit)," paparnya.

Pither Pakabu menambahkan, berdasarkan data yang ada di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat, pembangunan rumah khusus Beserta PSU di Provinsi Papua Barat Koramil Kabupaten Pegunungan Arfak berlokasi di Kampong Ulong Distrik Anggi. Jumlah rumah yang akan dibangun adalah sebanyak 20 unit rumah khusus tipe 45 meter persegi kopel dengan nilai per unit Rp298,56 juta.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menyatakan bahwa kemajuan Program Sejuta Rumah berhasil mencapai hingga sebanyak 115.590 unit pada periode triwulan I-2020 atau tepatnya per 16 Maret.

"Kami akan terus melaksanakan dan memantau pelaksanaan Program sejuta Rumah meskipun saat ini sedang mewabah virus corona di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Khalawi menambahkan, Program Sejuta Rumah akan tetap dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Meskipun demikian, dirinya juga menghimbau kepada para pegawai di pusat maupun daerah serta mitra kerja di bidang perumahan untuk tetap menjaga kesehatan guna terhindar dari virus corona atau COVID-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Untuk pegawai yang menjadi suspect atau positif terjangkit virus corona, diwajibkan mengikuti protokol penanganan COVID 19 dan diperbolehkan tidak masuk kantor atau memeriksakan diri ke rumah sakit," jelas Khalawi.

Terkait dengan capaian Program Sejuta Rumah, Khalawi menerangkan bahwa capaian 115.590 unit tersebut terdiri dari pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 88.155 unit dan masyarakat non MBR 27.435 unit.


Baca juga: Rumah khusus nelayan program Kementerian PUPR di KKU diresmikan
Baca juga: 1.000 rumah di Pariaman dapat bantuan stimulan perumahan swadaya
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp17,5 miliar untuk bangun rumah khusus di NTB

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020