Jakarta (ANTARA) - Pedagang sayur di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat rata-rata mengalami penurunan omzet sebesar 60 persen karena sepinya transaksi jual beli sejak pandemik COVID-19 melanda Ibu Kota.

"Orang yang ke pasar turun drastis, karena itu omzet turun 60 persen. Dagangan sepi, biasanya sehari dapat lima juta, sekarang cuma sejuta setengah, jadi turun tiga setengah juta," kata salah seorang pedagang sayur di pasar itu, Endih, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Penjualan kebutuhan pokok di Toko Tani Center meningkat 100 persen

Endih, mengatakan, berjualan jarak jauh melalui daring sudah dilakukan namun sering kali terjadi kendala saat mengirimkan pesanan ke pelanggan.

"Iya saya jualan jarak jauh, kirim sendiri cuman kendalanya setiap masuk komplek jadi susah karena portal ditutup, apalagi kalo rumah pelanggan jauh dari pintu masuk komplek," ujar Endih.

Endih juga mengungkapkan, bahwa harga komoditas cabai rawit merah di tempatnya naik, karena petani gagal panen akibat cuaca yang buruk.

"Cabai rawit merah saya jual Rp60 ribu per kilogram, awalnya Rp40 ribu per kg. Naiknya karena di petaninya gagal panen, saya ngambil dari Cibitung, Cikarang," ungkap Endih.

Baca juga: Jakarta sediakan 70 ton daging untuk tekan harga

Harga komoditas bawang bombai turun dan Endih menjualnya Rp100 ribu per kg yang awalnya Rp120 ribu per kg.

Selain itu, harga komoditas bawang putih Rp60 ribu per kg dan bawang merah Rp50 ribu per kg.

Bila dibandingkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tentang rata-rata harga bahan pokok Maret 2020, harga komoditas cabai rawit merah Rp57,923 per kg atau lebih murah dari Pasar Cempaka Putih sebesar Rp60 ribu per kg.

Selain itu, sata BPS juga menyebut untuk komoditas bawang putih seharga Rp44,465 per kg dan bawang merah Rp51,128 per kg.

Baca juga: Stok sembako di Jakarta aman jelang Lebaran

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020