Kebutuhan makanan ternak harus terjaga agar produksi tidak terganggu
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah diminta memperhatikan kebutuhan pakan para peternak ayam agar produksinya terap terjaga di tengah wabah COVID-19.

Selain itu, aspek transportasi dan logistiknya juga harus betul-betul diperhatikan agar lancar.

"Saat situasi seperti ini ketersediaan kebutuhan makanan ternak harus terjaga agar produksi tidak terganggu, sama seperti kebutuhan pokok manusia," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kementan jamin stok daging ayam, sapi dan telur aman hingga Lebaran

Menurut dia, hal tersebut penting karena produksi ayam dari peternak juga berhubungan dengan kebutuhan pangan di berbagai daerah.

"Kita harus memastikan bagaimana para peternak ayam maupun unggas lainnya ini tetap terjamin kesejahteraannya. Jangan sampai mereka susah," ucapnya.

Politisi Nasdem itu juga mengemukakan, peternak ayam dan anggota keluarganya perlu mendapatkan bantuan sosial berupa makanan seperti beras, telur dan daging.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian memastikan stok pangan asal hewan, seperti daging ayam dan telur ayam ras dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Ramadhan hingga Lebaran yang jatuh April-Mei mendatang.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyebutkan konsumsi daging ayam ras adalah sebesar 12,79 kg/kapita/tahun, berdasarkan hasil Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) tahun 2017 dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019 yang dilaksanakan BPS.

Kebutuhan daging ayam ras sampai Mei 2020 diperkirakan sebesar 1.450.715 ton. Sementara berdasarkan potensi produksi daging ayam ras sampai Mei 2020, diperkirakan sebesar 1.721.609 ton.

"Sampai bulan Mei 2020, diperkirakan terdapat surplus daging ayam ras sebesar 270.894 ton, atau rata-rata surplus sebesar 54.179 ton per bulan," katanya.

Terkait telur ayam ras, Ketut menerangkan berdasarkan konsumsi telur ayam ras adalah sebesar 18,16 kg/kapita/tahun. Kebutuhan telur ayam ras sampai Mei 2020 diperkirakan sebesar 2.059.735 ton.

Sementara itu, berdasarkan potensi produksi telur ayam ras sampai bulan Mei 2020, diperkirakan sebesar 2.084.641 ton. Hal ini berarti masih ada surplus sebesar 24.906 ton atau 4.981 ton per bulan.

Baca juga: Pengusaha minta distribusi pakan ternak tidak dibatasi saat karantina
Baca juga: Pinsar Jateng terapkan sistem buka-tutup stabilkan harga daging ayam

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020