Selama proses ini kita akan terus jaga pelayanan kepada pelanggan
Jakarta (ANTARA) - Dirut PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk  Ririek Adriansyah mengatakan restrukturisasi anak perusahaan akan berdampak positif pada kinerja perseroan ke depan.

"Dampak restrukturisasi akan positif, di satu sisi ini akan efisien karena (sebelumnya) ada overlapping," ujarnya melalui konferensi video di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Dirut Telkom: Menteri BUMN ingin kami cepat bertransformasi

Ia menambahkan sejak tahun lalu pihaknya telah melakukan restrukturisasi anak dan cucu perusahaan.

"Di Telkom ada 49 anak dan cucu perusahaan yang terkonsolidasi ke Telkom. Dan setelah di-scan ada yang duplikasi, beberapa overlapping, kurang efisien dan kita pertimbangkan ke depan akan seperti apa," katanya.

Dengan restrukturisasi, ia mengharapkan, anak usaha turut mendukung bisnis inti Telkom sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan.

Ia mengemukakan Telkom akan melakukan proses konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan portofolio ataupun yang saat ini masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah menuju digital telekomunikasi, yang akan dilaksanakan secara bertahap hingga 2021.

Ia menambahkan proses itu dilakukan dengan melakukan penggabungan usaha (merger) anak usaha.

"Selama proses ini kita akan terus jaga pelayanan pada pelanggan, kita tidak terpengaruh sama sekali," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan restrukturisasi akan membuat arus kas BUMN menjadi lebih baik sehingga dapat bertahan saat krisis terjadi seperti saat ini akibat COVID-19.

"Penting sekali, pada saat ini dengan adanya COVID-19, ketahanan cash flow masing-masing perusahaan menjadi raja, makanya harus efisien, jangan juga kita hanya bicara size tapi tidak sehat," ujar Menteri Erick.

Ia mengharapkan dengan restrukturisasi ini BUMN memiliki arah bisnis yang lebih jelas dan terarah sehingga dapat lebih bersaing dengan perusahaan global pasca-COVID-19.

"Saya harapkan perusahaan BUMN punya arah dan kepastian yang jelas karena persaingan akan semakin ketat, apalagi setelah COVID-19, akan banyak perusahaan lain yang lebih efisien," ucapnya.

Baca juga: Telkom berkomitmen percepat pembangunan ekosistem digital nasional
Baca juga: Telkom agresif modernisasi jaringan untuk persiapan layanan 5G


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020