Album instrumental pertama ini berisikan 13 lagu dan dikerjakan Atlesta di dalam kamar Fifan Christa, mastermind dari Atlesta.
“Sebenarnya aku sudah kepikiran konsep album ini sejak lama. Kepingin bikin album yang bener-bener lepas dan kayak tanpa beban. Akhirnya terwujud juga. Salah satunya karena keadaan yang memaksa kita semua saling mengasingkan diri,” kata Fifan Christa dalam keterangan persnya, Jumat.
Baca juga: Sentuhan pop manis Rafi Sudirman di lagu "When I'm All Alone"
Baca juga: Tashoora kisahkan bangkitnya penyintas konflik di lagu "Sintas"
Mengenai inspirasi album, Atlesta mengaku mendapatkannya dari banyak hal di sekitarnya, seperti pergolakan dalam dirinya, realita, dan pengalaman yang membentuk dirinya baik dari masa lalu atau masa sekarang.
Namun secara khusus, dia mengaku terinspirasi dari sebuah sesi bertajuk “Duduk Melingkar” (DuMel) yang ia adakan secara rutin beberapa waktu lalu.
“Jadi DuMel itu kayak semacam sesi roundtable di mana aku dan beberapa orang yang sebelumnya tidak kukenal saling bercerita satu sama lain. Kepinginnya sih buat riset materi album official-ku nanti, tapi ternyata things got really personal di situ," ujarnya.
Salah satu lagu berjudul yang dihasilkan dari sesi itu adalah “The Woman’s Body (Not The Man’s One)”, yang bercerita tentang isi hati Fifan dan teman-teman DuMel tentang pemerkosaan dan pelecehan seksual yang sering terjadi di lingkungan sekitar.
Fifan berharap album instrumental semacam ini mempunyai kelanjutan. Itulah mengapa ia menaruh kata “Part 1” di belakang judulnya. Selain itu, ia berharap jika album ini bisa menemani kesepian dan hari-hari sendiri kita semua saat ini.
Album instrumental ini sudah dapat didengarkan melalui layanan musik digital mulai. tanggal 3 April 2020.
Baca juga: Hondo ungkap sisi spiritual di lagu "River"
Baca juga: Waltz Dialog ekspresikan cinta lewat lagu "Upside Down"
Baca juga: Rocket Rockers x Stand Here Alone rilis lagu "Maha Benar"
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
