Depok (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, limbah pabrik shabu yang berada di Jl Camar, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, membahayakan masyarakat karena dibuang langsung ke sungai.

"Di bagian bawah pabrik ada 9,8 ton bahan untuk membuat shabu. Semua limbah dibuang langsung ke belakang pabrik ini," katanya usai melihat pabrik shabu di Jl Cemara, Cimanggis, Depok, Jumat.

Kapolri datang bersama Menkopolhukkam Widodo AS, Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono dan Walikota Depok Nurmahmudi Ismail.

Pabrik yang terdiri dari dua bangunan berlantai dua itu dibangun di tepi anak sungai Ciliwung.

Jarak bangunan dengan sungai hanya sekitar tiga meter.

Karena rumah itu tidak memiliki saluran air kecuali ke sungai dan tidak ada penampung limbah maka diduga kuat, limbah shabu dibuang langsung ke sungai.

Sementara itu, Widodo AS mengatakan, seiring dengan penemuan sejumlah pabrik shabu akhir-akhir ini, maka masalah tersebut akan dibahas dalam rapat kabinet.

"Dalam rapat terbatas kabinet yang lalu, saya juga telah menyampaikan masalah ini," katanya.

Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedianya akan meninjau pabrik shabu itu namun karena kesibukan maka diwakilkan ke Menkopolhukkam.

Pada bagian lain Widodo AS mengatakan, dengan terbongkarnya pabrik shabu itu akan makin mengindikasikan bahwa narkoba merupakan ancaman serius terhadap generasi bangsa.

"Kita layak memposisikan narkoba sebagai musuh bangsa yang harus ditangani secara bersama," katanya.

Polda Metro Jaya telah menggerebek lima pabrik shabu yang memiliki satu jaringan, yakni berada Jl Camar Cimanggis, Jl Bhinneka Cimanggis, Jl Daan Mogot (Jakarta Barat), Jl Dr Soetomo Tulungagung dan Jl Cik Lanang Jepara (Jawa Tengah).

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya telah menangkap 15 tersangka sedangkan tiga tersangka masih sebagai buron.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009