Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami melakukan yang terbaik
New York (ANTARA) - Para insinyur di Tesla Inc pada Minggu malam (5/4) menunjukkan prototipe untuk ventilator dalam sebuah video yang dipublikasikan di saluran YouTube perusahaan, ketika rumah sakit di seluruh negeri kewalahan oleh pasien corona yang menghadapi kekurangan perangkat.

Desain untuk ventilator itu sangat bergantung pada suku cadang mobil Tesla, kata salah satu insinyur perusahaan tersebut.

Hal itu memungkinkan Tesla untuk menggunakan kembali stok suku cadang yang ada dan memproduksi banyak ventilator dengan cepat.

Video di YouTube itu muncul dua pekan setelah Direktur Eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan itu berencana untuk membuka kembali pabriknya di New York untuk memproduksi ventilator.

Namun, batas waktu untuk Tesla memproduksi ventilator tidak disebutkan dalam video itu.

Baca juga: Trump puji kemajuan ventilator yang dibuat GM
Baca juga: Trump: AS akan produksi 100.000 ventilator dalam 100 hari


"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami melakukan yang terbaik," kata salah seorang insinyur  Tesla.

Para pemerintah secara global telah mengimbau para pembuat mobil dan perusahaan peralatan luar angkasa untuk membantu pengadaan atau membuat ventilator dan peralatan medis lainnya di tengah peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona.

Lebih dari satu juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh virus corona baru, sementara lebih dari 65.000 orang meninggal akibat COVID-19.

Amerika Serikat memiliki jumlah kasus infeksi corona terbanyak, yakni lebih dari 300.000 kasus.

Pada 30 Maret, perusahaan Ford Motor Co mengatakan akan memproduksi 50.000 ventilator dalam 100 hari di suatu pabrik di Michigan melalui kerja sama dengan unit kesehatan General Electric, dan mengatakan selanjutnya dapat membuat 30.000 ventilator per bulan sesuai kebutuhan.

Sementara Elon Musk pada 31 Maret mengatakan bahwa Tesla berencana untuk memasok ventilator yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tanpa biaya ke sejumlah rumah sakit di area pengantaran Tesla.

Financial Times telah melaporkan bahwa perangkat yang disumbangkan oleh Elon Musk ke beberapa rumah sakit di kota New York bukan jenis ventilator yang dibutuhkan untuk digunakan di unit perawatan intensif (ICU).

Ventilator buatan Tesla itu adalah mesin ventilator jenis "Bilevel Positive Airway Pressure", yang biasanya digunakan untuk mengobati pasien apnea tidur (sleep apnea), yakni gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti sesaat selama tidur.

Akan tetapi, ventilator buatan Tesla itu baru-baru ini disetujui oleh FDA sebagai alternatif jika terjadi kekurangan ventilator. Pihak Tesla pun belum memberikan komentar terkait hal tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ford janji produksi 50.000 ventilator dalam 100 hari
Baca juga: Ford, GE akan produksi 50.000 ventilator dalam 100 hari

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020