Dari informasi awal, sebagian besar sekolah akan melakukan ujian sekolah secara online tetapi belum bisa dipastikan apakah untuk semua mata pelajaran atau sebagian saja
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyatakan sejumlah SMP di kota tersebut tengah melakukan persiapan penyelenggaraan ujian sekolah secara daring sebagai salah satu bagian evaluasi capaian belajar siswa termasuk untuk penentuan kelulusan setelah UN dibatalkan.

“Kami akan melakukan pendataan untuk mengetahui sekolah mana saja yang menyelenggarakan ujian sekolah secara online. Dari informasi awal, sebagian besar sekolah akan melakukan ujian sekolah secara online tetapi belum bisa dipastikan apakah untuk semua mata pelajaran atau sebagian saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori di Yogyakarta, Senin.

Baca juga: Nadiem pastikan ujian sekolah tidak boleh dilakukan tatap muka

Menurut Budi, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tidak mempermasalahkan penyelenggaraan ujian sekolah secara daring, namun pelaksanaan kegiatan evaluasi tersebut harus mempertimbangkan berbagai hal, terutama protokol kesehatan agar tidak meningkatkan risiko penularan virus corona.

“Sesuai aturan, ujian sekolah secara online bukan hal yang diwajibkan. Tetapi, sekolah memang bisa menyelenggarakannya sesuai aturan kesehatan. Pada prinsipnya, pengumpulan massa yaitu siswa di sekolah tidak diperbolehkan,” katanya.

Meskipun demikian, lanjut Budi, masih ada beberapa sekolah yang dimungkinkan menghadapi kendala dalam penyelenggaraan ujian sekolah secara online karena keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah maupun sarana dan prasarana yang dimiliki siswa.

Baca juga: Anies tunda ujian nasional SMA dan SMK se-DKI Jakarta

“Jika sekolah ingin menggelar ujian secara online, maka yang harus dipastikan adalah seluruh siswa bisa mengikutinya. Tidak boleh ada keluhan di kemudian hari,” katanya.

Ia menyebutkan untuk melaksanakan ujian secara online dibutuhkan kelengkapan sarana seperti smartphone atau laptop, hingga jaringan internet dan kuota data. “Namun, tidak semua siswa atau orang tua bisa memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” katanya.

Sekolah bisa, lanjut dia, bisa memberikan alternatif seperti mengambil dokumen soal di sekolah untuk kemudian dikumpulkan kembali. “Tetapi, apakah dengan metode seperti ini protokol kesehatan bisa diterapkan dengan tegas?. Harus dipikirkan secara matang agar protokol kesehatan pun tetap bisa diterapkan secara tegas,”katanya.

Baca juga: USBN mulai 2020 tak ada lagi untuk jenjang SD, sebut Kemendikbud
 

Sejumlah alternatif yang juga bisa dilakukan sekolah apabila tidak bisa menggelar ujian sekolah secara daring adalah dengan melakukan penilaian terhadap portofolio siswa, nilai rapor, prestasi, dan nilai tugas. “Sekolah yang nantinya akan menentukan kelulusan siswa,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta Nuryani Agustina mengatakan sekolah yang dipimpinnya akan menggelar ujian sekolah pada 13-20 April secara daring yang diikuti 320 siswa.

“Sekolah dan siswa siap karena proses belajar jarak jauh yang selama beberapa pekan terakhir dilaksanakan pun bisa berjalan dengan baik. Kondisi ini menjadi modal bagi kami untuk menggelar ujian sekolah secara online,” katanya.

Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan ujian sekolah adalah melalui aplikasi google classroom. Seluruh mata pelajaran akan diujikan secara daring. 

Baca juga: Nadiem kembalikan USBN pada sekolah


 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020