Jakarta (ANTARA) - Bintang balap sepeda Inggris Mark Cavendish mengatakan dirinya sukses mengalahkan depresi, yang menyerangnya sejak ia didiagnosa terinfeksi virus Epstein-Barr pada 2018.

Virus tersebut membuat ia kesulitan mengulangi penampilan-penampilan gemilang, yang pada masa lalu membuat ia memiliki catatan 146 kemenangan, termasuk memenangi 30 etape di Tour de France.

"Bukan hanya kesehatan fisik saya yang dihantam dalam beberapa tahun terakhir. Saya telah berjuang keras melawan depresi sepanjang kurun waktu itu," kata Cavendish seperti dikutip The Times.

Baca juga: Cavendish tersingkir dari Tour de France

"Saya didiagnosa menderita depresi berat pada Agustus 2018," tambahnya.

Cavendish memaparkan bahwa ia tidak mengonsumsi obat-obatan untuk melawan depresi. Ia lebih memilih menjalani konseling dengan ahli.

Setelah pulih dari infeksi virus dan depresi, Cavendish semestinya menatap musim 2020 dengan harapan besar bersama Tim barunya Bahrain McLaren.

Namun pandemi COVID-19 telah mengguncang jadwal olahraga profesional, termasuk balap sepeda.

Meski demikian, pebalap 34 tahun itu termasuk sosok yang dapat tetap bersyukur dalam situasi krisis ini, yang membuatnya mendapat pemotongan gaji selama tiga bulan.

"Rasanya berat bagi saya untuk menjalani seluruh karier dan hanya melihat anak-anak (saya) saat mereka sudah remaja," kata bapak tiga anak itu.

"Maka untuk dapat melakukannya... Untuk dapat melakukan apa yang dikerjakan ayah dan ibu, hal itu membuat saya bahagia, membuat saya tetap termotivasi, dan membuat saya tetap waras," paparnya.

Baca juga: Tour de Suisse dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II

Baca juga: Balap sepeda vakum hingga Juni, Tour de France masih sesuai jadwal


Cavendish terakhir kali membalap Saudi Tour dan UEA Tour pada Februari, dengan penampilan yang belum mendekati catatan waktu masa jayanya.

Walau demikian, manajer baru tim Bahrain McLaren Rod Ellingworth, yang merupakan sosok yang dekat dengan sang pebalap, yakin Cavendish akan kembali memperlihatkan kemampuan terbaiknya.

"Performanya belum seperti pada 2016, namun sedikit demi sedikit ia mendekat ke sana. Jika diberi hitungan 1 sampai 10, saat ini nilainya tujuh," ujar Ellingworth.

"Ia tiba (di Bahrain McLaren) dalam posisi nilai satu atau dua dari 10, itu merupakan kemampuan fisik, mental, dan hasrat untuk melakukannya. Maka dapat dikatakan ia berkembang dengan sangat baik," pungkas mantan pebalap sepeda Inggris itu.

Baca juga: Tour UEA dibatalkan setelah pebalap Italia terinfeksi corona

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020