Batam (ANTARA News) - Warga yang tinggal di sekitar Pulau Bulan, yang dikenal dengan nama Pulau Babi resah, khawatir tertular virus H1N1 penyebab influenza A atau flu babi.

"Saat ini masyarakat khawatir tertular flu babi, karena jarak antar pulau dekat," kata Camat Bulang, Kota Batam Ruslan di Batam, Senin.

Pulau Bulan, atau pulau babi disewakan Otorita Batam kepada penanam modal untuk dijadikan pusat peternakan babi, yang hasilnya diekspor ke Singapura.

Pulau Bulan tidak berpenghuni, namun, di sekitar pulau itu terdapat beberapa pulau kecil yang ditinggali warga.

Camat Bulan mengatakan kini, beberapa warga pulau sekitar Pulau Bulan menderita deman.

"Kita tidak tahu itu penyakit apa, tapi kita khawatir," kata dia.

Menurut dia, setiap musim angin barat yang berhembus dari arah Pulau Bulan, warga Pulau Air banyak yang menderita demam.

"Entah karena angin itu membawa virus babi atau apa, kita tidak tahu. Tapi yang jelas, masyarakat banyak yang demam," kata dia.

Ia mengatakan permintaan kepada pemerintah untuk memeriksa kesehatan masyarakat, untuk memastikan penyakit yang diderita.

Menurut data WHO, hingga 8 Mei 2009, sebanyak 25 negara secara resmi melaporkan 2.500 kasus infeksi virus influenza A (H1N1) yang sebelumnya disebut flu babi.

Meksiko telah melaporkan 1.204 kasus influenza A (H1N1) pada manusia yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dengan 44 kematian sementara Amerika Serikat melaporkan 896 kasus infeksi terkonfirmasi laboratorium dengan dua kematian.

Kasus infeksi serupa tanpa kematian juga ditemukan di negara lain yakni Austria (1), Brazil (4), Kanada (214), China, Hong Kong (1), Colombia (1), Costa Rica (1), Denmark (1), El Salvador (2), Perancis (12), Jerman (11), Guatemala (1), Irlandia (1), Israel (7), Italia (6), Belanda (3), Selandia Baru (5), Polandia (1), Portugal (1), Republik Korea (3), Spanyol (88), Swedia (1), Swiss (1) dan Inggris (34).

Penyebaran penyakit tersebut telah membuat WHO menaikkan status kewaspadaan pandemi influenza dari fase tiga ke fase empat dan terakhir ke fase lima.

Namun WHO tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan terkait penyebaran penyakit tersebut dan hanya menyarankan individu yang terserang flu tidak melakukan perjalanan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009