Walaupun di tengah kondisi gejolak pasar modal yang sedang terjadi, perseroan tetap optimistis untuk mengembangkan bisnisnya
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan real estate PT Karya Bersama Anugerah Tbk dan perusahaan penghasil benang hasil daur ulang bahan tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO di Jakarta, Rabu.

Kedua perusahaan tersebut masing-masing menjadi perusahaan ke-20 dan ke-21 yang tercatat di bursa tahun ini.

Direktur Utama PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk Jefri Junaedi mengatakan, dengan mencatatkan saham di bursa, maka menjadikan perseroan sebagai perusahaan daur ulang pertama dalam bidang tekstil yang menjadi perusahaan terbuka di Indonesia.

"Walaupun di tengah kondisi gejolak pasar modal yang sedang terjadi, perseroan tetap optimistis untuk mengembangkan bisnisnya dan menjadi perusahaan publik yang terus bertumbuh dengan menerapkan prinsip tata kelola yang sehat," ujar Jefri.

Perusahaan berkode emiten SBAT tersebut melepas sebanyak 425 juta lembar saham dengan harga Rp105 per saham. Perseroan menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum tersebut setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sekitar 78,55 persen untuk kebutuhan belanja modal perseroan yaitu penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin Open End Machine dan Finisher Drawframe serta beberapa mesin lainnya

Sekitar 21,45 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan perlengkapan keperluan lainnya.

Sementara itu, PT Karya Bersama Anugerah Tbk melepas 2,25 miliar saham atau setara 30,07 persen dari modal disetor, dengan harga Rp100 per saham. PT Danatama Makmur Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas Indonesia, bertindak sebagai Joint Lead Underwriter.

Perusahaan berkode emiten KBAG itu akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sekitar Rp 52 miliar untuk pembelian lahan potensial di daerah Balikpapan dan sekitar serta modal kerja untuk penyelesaian proyek yang sedang dibangun perseroan.

Pada perdagangan perdana, saham SBAT terpantau naik 36 poin atau 34,29 persen menjadi Rp141 per saham. Sedangkan saham KBAG terpantau naik 35 poin atau 35 persen menjadi Rp135 per saham.

Baca juga: Ditengah COVID-19, Bumi Benowo optimistis raup dana IPO
Baca juga: Di tengah wabah Corona, produsen pupuk melantai di bursa

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020