Sorong (ANTARA) - Ribuan warga Kota Sorong, Provinsi Papua Barat berbondong-bondong berbelanja di pasar tradisional Remu akibat panik mendengar informasi berhenti beraktivitas total selama tiga hari sejak 10-12 April 2020.

Pantauan Antara di Pasar Remu, Kamis, terjadi kemacetan kendaraan dan masyarakat berdesak-desakan membeli kebutuhan pokok terutama bahan makanan.

Masyarakat tidak peduli lagi dengan SOP jaga jarak karena takut tidak dapat membeli kebutuhan pokok terutama bahan makanan selama tiga hari ke depan.

"Saya mendapat informasi dari keluarga serta mengikuti di media sosial seluruh aktivitas di kota Sorong akan tutup selama tiga hari sehingga saya bersama keluarga datang ke pasar berbelanja untuk kebutuhan tiga hari ke depan," kata Rina Amelia warga Malanu kota Sorong.

Baca juga: APD COVID-19 tiba di Sorong

Menurut dia, bukan hanya keluarganya saja yang datang berbelanja di pasar, tetapi tetangga di sekitar rumah pun sama datang berbelanja kebutuhan untuk tiga hari kedepan.

Amiruddin pedagang sayur Kabupaten Sorong yang berjualan di pasar Remu Kota Sorong mengatakan, pihaknya juga mendapat informasi tidak beraktivitas selama tiga hari sejak 10-12 April 2020 tapi belum ada surat edaran resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah kota.

"Tetapi besok Jumat (10/4) saya tidak berjualan karena secara nasional hari libur atau tanggal merah dimana umat Kristen merayakan hari keagamaannya," ujar Amiruddin.

Baca juga: Warga Papua positif COVID-19 bertambah menjadi 45 orang

Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Sorong, Rudy R Laku yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa informasi imbauan bapak Wali Kota Sorong terkait berhenti beraktivitas total selama tiga hari belum pasti karena masih menunggu hasil rapat dengan Muspida.

Tidak hanya pasar Remu Kota Sorong, tetapi pasar ikan jembatan Puri dan pasar tradisional Boswesen juga dipadati ribuan pembeli sejak pukul 06.00 WIT.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020