Jakarta (ANTARA) - Platform tenaga kerja on-demand Workmate menawarkan kemudahan bagi pekerja harian di Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menghambat penyebaran virus corona baru (COVID-19).

Implementasi PSBB tidak hanya memberikan dampak besar ke berbagai sektor bisnis, namun juga pada pekerja harian. Umumnya, pekerjaan mereka tidak dapat dilakukan dari rumah, dan mereka bergantung pada penghasilan harian untuk membiayai hidup.

Workmate yakin bahwa bisnis dan UKM bisa memiliki andil besar untuk mengurangi dampak ekonomi terhadap pekerja kerah biru di Indonesia.

“Seiring dengan penutupan jam operasi perusahaan guna menghentikan penyebaran COVID-19, para pekerja harian pun kehilangan pemasukan, tanpa adanya jaminan sosial, dan bahkan tabungan untuk bertahan beberapa hari ke depan,” jelas Mathew Ward, CEO Workmate, dalam pernyataan pers, Kamis.

Baca juga: Startup Workmate raih pendanaan Rp73 miliar dari investor

Baca juga: Kementan gandeng "startup" bantu pasarkan produk hortikultura petani


Bisnis esensial yang melibatkan pemenuhan kebutuhan vital masyarakat, seperti industri logistik dan supermarket online, berperan penting dalam mendukung komunitas untuk tetap berada di rumah selama masa pandemi.

Bisnis dalam industri ini dapat mempertimbangkan merekrut pekerja harian lebih banyak untuk mengakomodir lonjakan permintaan yang ada.

"Saat UKM ingin merekrut pun, mereka butuh melakukannya dari jarak jauh untuk mengurangi risiko penularan virus corona,” kata Mathew.

Workmate menawarkan solusi alternatif untuk UKM, dengan memberikan mereka kemampuan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja di saat transaksi ramai, dan menguranginya di saat sepi.

Hal ini dapat dilakukan dengan mendistribusikan tenaga kerja secara strategis lewat platform Workmate, yang di dalamnya terdapat lebih dari 10.000 pekerja harian.

Keseluruhan proses itu dapat dilakukan secara online sehingga UKM tetap dapat mempraktikan pembatasan fisik selama proses rekrutmen berlangsung.

Workmate menawarkan solusi end-to-end untuk penyediaan tenaga kerja on-demand di Indonesia. Platform teknologi ini dapat membantu bisnis menemukan pekerja yang telah melewati proses penyaringan Workmate, dan siap untuk segera bekerja.

Bisnis juga bisa mengatur jadwal absensi dan pembayaran di dalam platform. Alhasil, perusahaan bisa merekrut pekerja temporer berkualitas tinggi dengan mudah di saat yang dibutuhkan.

Keahlian Workmate dalam mengelola pekerja harian telah dipercaya oleh perusahaan ternama seperti Gojek, Ninja Xpress, Ismaya Group, dan JD Central.

“Kami dapat membantu bisnis mengurangi fixed costs dan memberikan peluang kerja yang lebih besar ke para pekerja,” lanjut Mathew.

Selain menjaga kesehatan dan keamanan semua orang, kita juga perlu memastikan masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan pangannya. "Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memberikan akses gratis ke platform Workmate untuk para pelaku UKM hingga 30 Juni.”

Dengan demikian, setiap UKM yang menggunakan platform Workmate dan menggunakan pembayaran kartu kredit, hanya akan dikenai biaya pembayaran tenaga kerja tanpa ada tambahan biaya untuk layanan platform. Workmate siap membantu semua perusahaan yang membutuhkan konsultasi perihal ketenagakerjaan di masa pandemi ini.

“Ini adalah langkah kecil yang bisa kami berikan untuk membantu kedua sisi yang terkena dampak berat dari pandemi ini,” demikian Mathew.

Baca juga: Startup Chilibeli raih pendanaan 10 juta dollar AS

Baca juga: Nadiem ajak startup manfaatkan program Kampus Merdeka

Baca juga: Pemerintah harap tiga "unicorn" baru hadir tahun ini

Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020