Cannes, Prancis (ANTARA News/Reuters) - Pemain-pemain utama industri film independen yang berkumpul di Cannes untuk mengikuti festival film raksasa mengatakan mereka melihat pasar mulai lesu akibat resesi.

Pasar film Cannes merupakan acara sangat besar untuk membeli dan menjual hak penayangan film di bioskop, di televisi dan media lain di seluruh dunia. Tiap tahun para eksekutif berkumpul di kota itu melakukan tawar-menawar harga film yang karena resesi atau faktor lain telah jatuh 15 persen hingga 20 persen dari harga tahun lalu.

"Apa yang Anda lihat adalah lebih banyak modal mulai masuk ke pasar," kata Mark Gill, pimpinan pembuat film independen The Film Department, yang berkedudukan di Los Angles.

Sementara para penggemar film mengikuti Penelope Cruz atau Brad Pitt berjalan di karpet merah yang glamor untuk pertunjukan perdana, para pimpinan industri melakukan bisnis yang dibuat di pasar film Cannes.

Di arena komersil, film-film yang dibuat dengan anggaran rendah "B" dan "C" seperti "Hitler goes Kaput!" berkompetisi untuk menarik minat pembeli melawan judul-judul film "A" seperti "Nine", yang dibuat oleh Harvey Weinstein`s The Weinsten Co., dengan pemeran utamanya Cruz dan pemenang Oscar Marion Cotillard.

Para produser yang berkantong tebal dengan judul-judul film "A" menemukan pembeli yang siap, kata para pakar. Tapi perusahaan-perusahaan dengan film "B" dan rencana bisnisnya yang pas-pasan mungkin segera keluar dari peredaran bisnis.

Pembeli dan penjual sepakat bahwa seberapa besar resesi dan krisis keuangan global telah berdampak pada pasar film tergantung atas negara dan perusahaan yang dibicarakan orang.

Contohnya tahun lalu di pasar Cannes, pihak Rusia khususnya aktif untuk mendapatkan hak atas film karena ekonomi mereka bagus tapi saat ini ekonominya sedang redup.

Di Jerman, pasarnya stabil tahun ini sehingga pemain-pemain Jerman tetap aktif, kata Steve Bickel, yang mengetuai bagian penjualan internasional di The Film Department.

Pimpinan Otoritas Pengembangan Media Singapura, Christopher Chia, mengatakan pemerintahnya mempunyai rencana baru untuk lima tahun ke depan yang menyediakan dana 150 juta dolar AS untuk investasi di bidang media. Jumlahnya di atas 40 persen dari rencana sebelumnya.

Semuanya masih belum secerah di wilayah Prancis.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009