Aplikasi yang bernaung di bawah startup TaniGroup ini juga tetap memantau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah, terutama mengenai penutupan jalan, pengalihan lalu-lintas, dan lainnya yang terkait dengan logistik...
Jakarta (ANTARA) - Salah satu aplikasi yang menjual hasil pertanian secara daring, TaniHub memastikan pengantaran pesanan kepada konsumen dapat dilakukan dalam waktu maksimal 48 jam, meski DKI Jakarta telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

VP Corporate Service TaniHub Group Astri Purnamasari mengatakan dalam meningkatkan layanan, pihaknya intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran dalam pengiriman barang, baik dari sisi supply (pengantaran oleh petani ke gudang) maupun dari sisi demand (pengantaran dari gudang ke pelanggan).

"Kami selalu berusaha untuk memastikan 'delivery' dapat dilakukan dalam waktu maksimal 48 jam sejak pelanggan memesan melalui aplikasi kami," kata Astri kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Penjualan herbal di TaniHub melonjak 20 persen, termasuk empon-empon

Astri menambahkan, bahkan jika memungkinkan, pelanggan dapat menerima barang pesanannya dalam waktu maksimal 24 jam sejak pemesanan.

Menurut Astri, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk memberikan akses kepada logistik yang sifatnya esensial, salah satunya yaitu pangan.

Aplikasi yang bernaung di bawah startup TaniGroup ini juga tetap memantau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah, terutama mengenai penutupan jalan, pengalihan lalu-lintas, dan lainnya yang terkait dengan logistik, mengingat di beberapa tempat sudah dilakukan karantina wilayah.

Guna memastikan produk yang dipesan aman dan higienis, TaniHub rutin melakukan pengecekan suhu karyawan di warehouse (gudang) dan memastikan seluruh karyawan menggunakan sarung tangan, masker, dan penutup kepala, meskipun penggunaan perangkat "safety" ini sebenarnya telah dilaksanakan sejak awal perusahaan berdiri.

"Semua produk yang akan diantar juga dikemas dalam kotak yang tertutup rapat, sehingga tidak ada kontak langsung antara logistik kurir dengan produk kami," kata Astri.

Baca juga: Penjual sayur daring alami peningkatan omzet 35 persen selama WFH

Untuk memaksimalkan layanan kepada konsumen selama penerapan Work From Home, perusahaan menjaga kecukupan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara maksimal.

Dari sisi pengiriman barang pun, perusahaan yang dipimpin oleh Ivan Arie, ini mengaku tidak mengalami kendala karena telah memiliki 5 gudang/cabang yang melayani area sekitar (misalnya cabang Bogor melayani area Jabodetabek).

Sejak didirikan pada 2016, hingga kini TaniHub sudah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani, yang tergabung dengan sekitar 1.000 kelompok tani.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020