Jakarta (ANTARA) - Game "Animal Crossing: New Horizons", permainan dari Nintendo Switch yang sedang populer, tidak lagi dijual di e-commerce di China karena sempat digunakan aktivis Hong Kong untuk memprotes Beijing.

Dikutip dari Reuters, aktivis demokrasi Hong Kong, Joshua Wong, melancarkan aksi protes lewat permainan tersebut pekan lalu. Dia mengunggah gambar pulau di permaian "Animal Crossing" yang dihiasi tulisan "Free Hong Kong, revolution now", bebaskan Hong Kong revolusi sekarang.

Wong juga mengunggah gambar permainan simulasi tersebut, berisi dekorasi foto Presiden China Xi Jinping dan pimpinan WHO Tedros Adhanom sedang berada di pemakaman, dengan keterangan "Wuhan pneumonia".

"Ini yang kita lakukan di #AnimalCrossing... mungkin inilah mengapa orang-orang belakangan ini khawatir mau main game," kata dia.

Baca juga: Sony tunda perilisan game "The Last of Us Part 2"

Baca juga: Karakter Jota populer di game Free Fire


Game "Animal Crossing: New Horizong" sedang digandrungi di berbagai negara, termasuk Indonesia, sejak pandemi virus corona yang mengharuskan orang-orang lebih banyak berkegiatan di dalam rumah.

Di dunia maya, banyak pemain yang membagikan tangkapan layar pulau milik mereka di Animal Crossing. Sebutan "anak pulau" atau ajakan untuk mengunjungi pulau menandakan mereka turut bermain game ini.

Pemain bisa mengunjungi pulau temannya dalam game ini.

Di China, pemain hanya bisa mengakses fitur multipemain, multiplayer, game ini melalui edisi internasional, yang dijual secara "abu-abu" lewat platform dagang seperti Pinduoduo dan Taobao.

Berdasarkan temuan Reuters, sejak Joshua Wong mengunggah, game ini tidak bisa ditemukan di platform Pinduoduo. Tapi, pedagang di platform Taobao dari Alibaba, menyamarkannya dengan tidak menyebut nama game di judul dagangan dan deskripsinya.

Belum jelas apakah game ini ditarik pemerintah China atau merupakan kebijakan dari para pemilik e-commerce. Pinduoduo dan Alibaba tidak berkomentar atas isu ini.

Februari lalu, game "Plague Inc", berisi tentang penyebaran virus untuk menghancurkan dunia, dihapus dari App Store China setelah dinyatakan ilegal oleh regulator setempat.

Baca juga: Google beri akses gratis ke Stadia untuk dua bulan

Baca juga: Dybala kalahkan Bale dalam pertandingan amal video game

Baca juga: Deadpool kini main di Fortnite

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020