Jakarta (ANTARA) - Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) melakukan pemotongan uang remunerasi dosen dan tenaga kependidikan untuk membantu mahasiswa rantau yang saat ini masih berada di Surakarta.

"Kami melakukan pemotongan remunerasi yang berasal dari tenaga kependidikan dan dosen. Dari pemotongan itu, terkumpul dana sekitar Rp965,9 juta untuk membantu mahasiswa, masyarakat dan pegawai UNS yang terdampak pandemi COVID-19," ujar Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Dana yang terkumpul tersebut akan disalurkan kepada mahasiswa UNS yang berasal dari luar Surakarta/Solo. Terutama yang berasal dari luar Pulau Jawa dan luar negeri. Kemudian untuk masyarakat yang berada di lingkungan sekitar kampus.

"Selanjutnya, untuk pegawai UNS yang perlu kita bantu. Saya mengucapkan terima kasih atas sumbangan para donatur. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala yang melimpah," tambah dia.

Jamal menjelaskan pihaknya mengumpulkan dana tersebut hanya dalam jangka waktu dua hari. Pihaknya sudah memiliki data, dimana keberadaan mahasiswa saat ini. Sejauh ini, lanjut Jamal, masih banyak mahasiswa rantau yang masih berada di Surakarta.

"Sebelumnya, kami telah meminta mahasiswa UNS berada dari luar Surakarta, untuk mendaftarkan diri ke sistem pendataan mahasiswa."

Setelah dilakukan pendataan, pihak kampus melakukan verifikasi. Jika sudah disetujui, maka pihak kampus akan mentransfer dana bantuan tersebut ke masing-masing mahasiswa rantau.

"UNS harus hadir untuk mahasiswa yang masih berada di Surakarta, kami juga hadir di lingkungan sekitar masyarakat area UNS dan jika ada karyawan UNS, yang perlu kita bantu sebagai dampak dari pandemi COVID-19," terang Jamal.

Baca juga: 1.720 orang masuk UNS melalui SNMPTN
Baca juga: Pelaksanaan UTBK dan SBMPTN Universitas Sebelas Maret mundur
Baca juga: Dosen UNS rancang konsep APD untuk pekerja

 

Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020