awalnya dilakukan tes cepat kemudian ditemukan positif
Padang, (ANTARA) - Seorang siswa Sekolah Polisi di Padang, Sumatera Barat terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) dan menjadi pasien yang ke-19 di Kota Padang.

"Pasien ke-19 adalah hasil penyaringan, awalnya dilakukan tes cepat kemudian ditemukan positif, lalu diuji lagi ternyata hanya satu yang positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani di Padang, Sabtu.

Menurut dia saat ini yang bersangkutan kondisinya sehat dan diisolasi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Ia merinci hingga hari ini dari 19 pasien yang terkonfirmasi positif di Padang, empat orang dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia dan 13 lainnya sedang menjalani isolasi.

Baca juga: Sumbar pelajari cara penerapan PSBB dari DKI Jakarta
Baca juga: Enam pasien sembuh dari COVID-19 di Sumbar


Untuk pasien yang positif tersebar di Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto satu orang, Kuranji satu orang, Lubuk Lintah satu orang, Gunung Pangilun satu orang, Andalas satu orang, Jati lima orang, Kubu Marapalam satu orang, Sawahan tiga orang, Pitameh Tanjuang Saba 1 orang dan Kelurahan Indarung satu orang.

Dari 19 pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 60 persen merupakan tenaga kesehatan.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan hingga 11 April 2020 sebanyak 32 orang , orang tanpa gejala yang kontak erat dengan penderita terkonfirmasi sebanyak 254 orang.

Selain itu hingga 11 April 2020 terdapat 3.018 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 26 orang dalam pemantauan, negatif 10 orang, dan 3 orang menunggu hasil.

Untuk mengantisipasi agar tidak tertular Dinas Kesehatan meminta warga memakai masker jika keluar rumah dan melakukan pembatasan sosial.

Baca juga: Pasien sembuh: Dukungan moral bantu pasien COVID-19 lebih cepat sembuh
Baca juga: Diimbau tak mudik, 49 ribu perantau tetap masuk Sumbar sejak 31 Maret


Ia menjelaskan corona tidak menular lewat udara, namun hidup di inangnya yaitu manusia, virus ada di saluran pernafasan dalam cairan dan ketika ada yang batuk maka tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan.

Kemudian yang perlu dilakukan agar tidak tertular adalah melakukan pembatasan sosial untuk menghindari terkena droplet atau cairan dari mulut dari pasien yang positif.

"Jarak droplet itu paling kurang satu meter, jadi jarak aman dengan orang lain satu meter minimal," katanya.

Kemudian ia mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah namun semua wilayah untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum.

Kalau pun terpaksa harus bepergian usahakan pakai masker, kita tidak pernah tahu ada orang yang ternyata pembawa virus namun tanpa gejala, katanya.

Baca juga: 11.413 KK terdampak COVID-19 di Solok-Sumbar dapat bantuan pangan
Baca juga: RSUP M Djamil nyatakan pasien positif asal Bukittinggi meninggal dunia
Baca juga: Polda Sumbar catat penurunan tindak kriminal selama wabah COVID-19




 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020