Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Indonesia bulan lalu meluncurkan ponsel di kelas entry level, Galaxy A01 sebagai pengganti J2 Prime yang sudah tidak diproduksi lagi.

Samsung Galaxy A01 memiliki fitur-fitur standard merk gawai asal Korea Selatan untuk kelas entry level, antara lain RAM yang tidak besar, baterai cukup, namun, sudah menggunakan kamera belakang ganda.

Galaxy A01 dijual di harga Rp1.499.000, namun, dengan berbagai perbedaan baik dari segi tampilan sampai mesin yang digunakan dari pendahulunya Galaxy J2 Prime.

Ponsel ini dilengkapi dengan fitur yang sangat membantu untuk belajar di rumah selama sekolah diliburkan untuk mengurangi penyebaran virus corona, terutama jika penggunanya pelajar atau orang tua yang memiliki anak usia sekolah.

Berikut pengalaman ANTARA menggunakan Galaxy A01 selama beberapa waktu.

Desain
Samsung Galaxy A01 dikemas dalam bodi material plastik dimensi 146,2 x 70,9 x 8,3 milimeter, lebih rampingi dibandingkan dengan Galaxy J2 Prime dimensi 144,8 x 72,1 x 8,9 milimeter.

Bodi ponsel ini menampung layar PLS TFT LCD seluas 5,7 inci, dengan rasio aspek 19:9 dan perbandingan layar ke bodi 75,1 persen.

Samsung menggunakan tampilan Infinity-V Display pada Galaxy A01, sebutan untuk notch dengan lekukan menyerupai huruf V tepat di bawah kamera depan. Notch seperti ini secara umum disebut dewdrop atau waterdrop.
Samsung Galaxy A01. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Jika ponsel lain berlomba-lomba memberikan cutting di bodi belakang, bahkan untuk kelas entry level, Samsung masih setia dengan bodi polos, finishing sedikit mengilap. Tapi, meski pun ponsel yang dipakai berwarna biru gelap, masih terlihat jejak jari di bodi belakang Galaxy A01.

Masih tentang bodi belakang, Samsung menaruh pengeras suara di pojok kiri bawah, berupa dua garis vertikal. Sementara di bagian paling bawah, hanya terdapat pengisi daya berupa microUSB 2.0 atau USB biasa.

Pada bagian atas, terdapat lubang audio untuk earphone 3,5 milimeter, sedikit mengganggu karena pengguna harus menjepit kabel earphone di belakang bodi, jika memegang ponsel secara vertikal.
 
Samsung Galaxy A01. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Samsung Galaxy A01 tidak memiliki pemindai sidik jari, fingerprint sensor, baik secara fisik di belakang, maupun ditanamkan di layar. Ponsel ini masih menggunakan kunci manual berupa geser ke atas atau swipe up, kunci pola, PIN dan kata kunci.

Samsung juga memberikan opsi membuka kunci dengan pengenal wajah atau facial recognition.

Simak ulasan perangkat keras Samsung Galaxy A01 di halaman berikutnya.


Baca juga: Xiaomi resmi rilis Redmi 8A Pro dengan baterai 5.000mAh

Baca juga: Lenovo rilis ponsel A5s harga Rp1,5 jutaan

Baca juga: Huawei perkenalkan Y70 Pro 2019, ponsel "entry-level" rasa premium

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020