Jakarta (ANTARA News) - Artis sinetron, Teuku Zaky terlihat semangat berorasi mengumandangkan kepada pemerintah Indonesia agar mengeluarkan kebijakan penghentian sementara penebangan hutan.

"Kerusakan lingkungan sudah semakin parah, membuat kehidupan manusia dan mahluk lainnya menjadi terancam," kata Teuku Zaky dalam orasinya di depan Istana Presiden di Jakarta, belum lama ini.

Pria kelahiran Bandung 23 Januari 1983 tersebut, mendukung penuh aksi organisasi pencinta lingkungan, Greenpeace perwakilan Indonesia untuk mengirimkan petisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam petisi tersebut, Teuku Zaky dan sejumlah artis lainnya seperti Julie Estelle, penyanyi Mey Chan (duo Maia) dan Krisna Mukti membubuhkan tanda tangan bersama 60.000 orang, meminta pemerintah memberlakukan jeda tebang sementara terhadap hutan di Indonesia.

"Greenpeace tepat sekali mengirimkan petisi kepada Presiden SBY karena beliau orang yang berwenang," kata Zaky yang dibesarkan di Kota Bandung, Jawa Barat tersebut.

Pemain sinetron bernama lengkap Teuku Zaky Anwar tersebut menuturkan penyelamatan hutan di Indonesia untuk mengantisipasi perubahan iklim, menjaga kehidupan adat masyarakat dan keragaman hayati.

Berdasarkan data Greenpeace, kerusakan hutan di Indonesia sekitar 1,8 juta hektare per tahunnya atau lima kali luas Pulau Bali per tahun sama dengan lima kali luas lapangan bola per menitnya.

Sedangkan luas total hutan di Indonesia mencapai 120,35 juta hektar seluas empat negara Eropa, yakni Finlandia, Inggris, Perancis dan Jerman.

Meski sibuk menjalani rutinitasnya sebagai selebritis, namun artis yang pernah membintangi sinetron "Gengsi Gede-Gedean" dan "Cowok-Cowok Keren" tersebut, menyempatkan diri untuk berdiskusi tentang lingkungan bersama pengurus organisasi Greenpeace perwakilan Indonesia.

"Saya peduli terhadap lingkungan karena dampak kerusakannya berhubungan langsung dengan mahluk hidup," kata artis yang mengawali karirnya sebagai foto model tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009