Petani menerapkan protokol penanganan virus corona dari Kementerian Pertanian selama masa panen
Palembang (ANTARA) - Sawah seluas 26.633 hektare yang masuk dalam program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dari Kementerian Pertanian di sejumlah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mulai panen pada April 2020.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Kabupaten OKI Syahrul di Kayuagung, Sumsel, Senin, mengatakan panen tersebut berlangsung pada pekan ini di lahan sawah Desa Marga Tani,  Kecamatan Air Sugihan seluas 123 hektare untuk varietas inpari 30 dan mekongga dengan produktivitas 5,1 ton/hektare.

Kemudian, di Desa Nusakarta seluas 312 hektare dengan varietas vietnam dan mekongga dengan produktivitas 4,9 ton/hektare dan Desa Suka Mulya dengan varietas inpari 32 dan impari 30 produktivitas 5,3 ton/hektare.

Ia mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 yang juga melanda Kabupaten OKI, para petani tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.

Hanya saja, petani menerapkan protokol penanganan virus corona dari Kementerian Pertanian selama masa panen sejak Maret lalu.

Petani didorong tetap berproduksi dengan mengoptimalkan alat mesin pertanian, seperti mesin combine harvester yang dapat menghemat tenaga kerja karena hanya membutuhkan dua orang saja.

Sementara itu, Bupati OKI Iskandar mengatakan panen ini membuat cadangan beras di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.

Sebelumnya, pemkab memastikan kebutuhan pokok tersedia hingga Lebaran mendatang setelah memeriksa gudang Bulog dan distributor.

“Ketahanan pangan dipastikan terjaga beberapa bulan ke depan. Kami perlu memastikan ini karena Indonesia sedang dihadapkan penyebaran virus corona,” kata dia.

Baca juga: Pemprov Sumsel lakukan pemetaan geospasial untuk ukur luas sawah
Baca juga: Ogan Komering Ilir kejar target produksi 1,3 juta ton padi
Baca juga: OKU manfaatkan rawa menjadi lahan pertanian

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020