dukungan dari masyarakat terus mengalir
Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden menyatakan masyarakat perlu terus membangun budaya gotong-royong dalam menghadapi wabah virus corona penyebab COVID-19, agar pandemi global yang terjadi saat ini dapat segera ditangani.

Menurut Plt. Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan, salah satu bentuk nyata gotong-royong tersebut adalah bersama-sama menyediakan atau mendonasikan alat kesehatan yang dibutuhkan para tenaga medis di berbagai rumah sakit rujukan pasien corona.

”Melihat perkembangan dan dinamika saat ini dalam menghadapi COVID-19, dukungan dari masyarakat terus mengalir. Ini merupakan suatu kekuatan di Indonesia bahwa gerakan dari masyarakat sangat cepat,” ujar Abetnego Tarigan saat menyalurkan alat kesehatan ke RSUD Tarakan, sebagaimana siaran pers di Jakarta, Senin.

Abetnego mengatakan KSP mewakili pemerintah mendapatkan banyak bantuan donasi dari masyarakat dan pihak perusahaan swasta. Berbagai alat kesehatan disalurkan untuk menambah pasokan alat kesehatan yang masih kurang di beberapa rumah sakit atau puskesmas yang menangani pasien corona.

"Kami berharap donasi alat kesehatan ini dapat bermanfaat sehingga para pasien kembali sehat," ujar dia.

Adapun sumbangan alat kesehatan yang diberikan kepada RS Tarakan berupa USG sebanyak 3 unit, Infusion pump sejumlah 10 unit, syringe pump 10 unit, dan kaca mata pelindung sebanyak 100 buah.

Baca juga: Kantor Staf Presiden salurkan bantuan alkes ke sejumlah RS rujukan

Baca juga: KSP salurkan bantuan alat pelidung diri ke RS rujukan COVID-19


KSP juga menyalurkan 300 ribu sarung tangan medis kepada 42 Puskesmas di wilayah DKI Jakarta, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana di wilayah Jakarta, mendapatkan bantuan berupa 400 ribu sarung tangan medis.

Abetnego juga menjelaskan bahwa KSP sedang melakukan pemetaan mengenai rumah sakit yang membutuhkan alat kesehatan tambahan untuk menangani pasien corona.

Selain itu, KSP juga berupaya untuk selalu memastikan standarisasi alat kesehatan yang akan disumbangkan untuk mengantisipasi risiko bahaya yang mungkin bisa terjadi.

“Kepala Staf Kepresidenan Pak Moeldoko memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan alat kesehatan ini. Maka kami diminta untuk memetakan kekurangan alat kesehatan dan rumah sakit mana saja yang masih membutuhkan tambahan alat kesehatan. Kami juga berkonsentrasi penuh agar jangan sampai alat kesehatan ini tidak sesuai standar karena bisa membahayakan pasien," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUD Tarakan, Dian Ekowati mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan.

“Kami sangat berbesar hati, saat ini ada 65 orang yang masih dirawat. Kami membutuhkan alat kesehatan yang sesuai standar sehingga tenaga medis tidak khawatir dalam menangani pasien," jelas Dian.

Selain itu, ujar Dian, ada beberapa ruangan rumah sakit yang perlu dimaksimalkan agar sesuai dengan standar kebutuhan pasien corona.

Di sisi lain, kendala yang dihadapi adalah kurangnya personil tenaga medis yang membantu menangani pasien, sehingga harus bekerja secara bergantian. Karena itu, diharapkan ada mobilisasi relawan yang dapat membantu para tenaga medis di rumah sakit.

Baca juga: KSP: PP PSBB harus dijalankan secara konsisten
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020