Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mendorong sinergi berbagai disiplin ilmu untuk bergotong-royong memerangi pandemi COVID-19.

"Kami mendorong berbagai program studi, fakultas dan disiplin ilmu untuk bersinergi bersama-sama berjuang mengatasi pandemi COVID-19 sesuai dengan kapasitas keilmuan masing-masing," ujar Nizam di Jakarta, Senin.

Nizam memberi contoh dari bidang teknik berpartisipasi dengan melakukan reverse engineering berbagai macam alat kesehatan. Proses itu diharapkan mampu membantu pemenuhan peralatan dan perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan di garis depan dalam "perang" melawan COVID-19, baik berupa masker, alat pelindung diri (APD), ventilator dan berbagai peralatan maupun perlengkapan lainnya.

Kemudian, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan. Nizam menjelaskan bahwa saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu deteksi COVID-19, misalnya melalui foto rontgen maupun foto rongga mulut.

Deteksi dini COVID-19, katanya, tidak tergantung pada tes serum, namun bisa menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Menurut Nizam, inovasi dan sinergi berbagai disiplin keilmuan diharapkan dapat membantu petugas medis, petugas kesehatan dan petugas lainnya yang berada di garda depan penanganan pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemenristek kucurkan Rp20 miliar untuk riset dan inovasi atasi corona

Nizam juga menekankan bahwa berbagai inovasi tersebut haruslah teruji keandalannya dan keamanannya sebelum dimanfaatkan.

Baca juga: Pelajar SMK Kota Malang produksi cairan pembersih tangan

"Kita harus pastikan bahwa produk inovasi itu aman dan teruji. Kita bantu dorong ke Kementerian Kesehatan untuk proses sertifikasinya supaya bisa dapat segera dimanfaatkan," kata Nizam.

Baca juga: UI kembangkan ragam inovasi tangani wabah COVID-19

Nizam berharap bahwa sinergi lintas disiplin keilmuan dalam mengatasi pandemi COVID-19, merupakan perwujudan membangun kapasitas Indonesia dalam bidang kesehatan. Sinergi juga diharapkan dapat memperkuat basis riset nasional. 

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020