Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Chatib Basri mengimbau sektor perbankan agar terus menyalurkan kredit kepada perusahaan terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi virus Corona baru atau COVID-19.

“Penting bagi sektor perbankan untuk terus memberikan kredit,” katanya dalam diskusi publik secara daring di Jakarta, Senin.

Chatib mengatakan hal tersebut harus dilakukan sebagai upaya dalam rangka mengurangi potensi adanya pengangguran dalam jumlah besar ketika wabah COVID-19 telah berakhir.

“Kalau kita tidak mendukung perusahaan terutama usaha kecil menengah maka mereka akan bangkrut lalu akan ada pengangguran besar-besaran,” ujarnya.

Baca juga: Prediksi Adira soal potensi kenaikan kredit macet karena corona

Di sisi lain, Chatib tidak menepis bahwa jika kredit tetap disalurkan maka kredit bermasalah atau Noan Performing Loan (NPL) akan meningkat terutama pada bank skala kecil.

Oleh sebab itu, peran pemerintah sangat diperlukan untuk menekan tingginya NPL seperti melalui kebijakan restrukturisasi kredit dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020.

“Masalahnya adalah jika kita memberikan kredit maka kita akan berakhir dengan NPL yang tinggi. Oleh sebab itu pemerintah harus mulai masuk untuk memberi dukungan,” katanya.

Baca juga: Lembaga keuangan diminta data penerima keringanan kredit secara akurat

Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga merupakan sebuah bentuk jaminan dari pemerintah agar pelaku usaha terus mempertahankan perusahaannya meskipun tertekan akibat COVID-19.

“Anda (pengusaha) harus terus melangsungkan usahanya karena pemerintah akan memberikan jaminan. Itu lah kenapa pemerintah membentuk Perppu,” ujarnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020