Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KTT Khusus Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengenai COVID-19 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, secara garis besar mendeklarasikan tujuh hal utama terkait penanganan pandemi COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.

"KTT ini menyampaikan deklarasi dan secara garis besar deklarasi itu memuat tujuh hal utama," ujar Menlu saat memberikan penjelasan melalui video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus ASEAN.

Menlu menjabarkan tujuh hal utama tersebut sebagai, pertama, pentingnya memperkuat kerja sama melawan COVID-19, saling bertukar informasi, best practice, pengembangan riset, pengembangan epidomologi kemudian clinical treatment dan lain-lain.

Kedua, pentingnya memberi perlindungan bagi warga negara dan negara-negara ASEAN, terutama di masa pandemi. Ketiga, tambah Menlu, adalah upaya untuk memperkuat komunikasi publik dan pentingnya upaya memerangi stigmatisasi dan juga diskriminasi.

Poin keempat, menurut Menlu, adalah komitmen untuk mengambil langkah bersama dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial.

Menurut Menlu, para pemimpin ASEAN meminta agar para menteri ekonomi ASEAN dapat mengimplementasikan pertemuan para menteri ekonomi ASEAN pada 10 Maret lalu. Para pemimpin ASEAN, lanjut Menlu, juga meminta para menteri ekonomi ASEAN menindaklanjuti persiapan masa pemulihan saat pandemi berakhir, termasuk meminta perhatian khusus pada usaha kecil dan menengah serta kelompok rentan lain.

Kelima, tambah Menlu, adalah kesepakatan untuk menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan sektor. Ia mengatakan para pemimpin ASEAN mengapresiasi kerja ASEAN Coordinating Consul (ACC) yang diketuai Menlu Vietnam dan beranggotakan para menlu ASEAN serta Kelompok Kerja Kesehatan Publik Darurat ACC.

Deklarasi itu pada poin keenam, kata Menlu, juga menugaskan para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikan berjalannya keterhubungan rantai pasokan di kawasan supaya perdagangan dapat terus berjalan.

Sementara itu yang terakhir, tambah Menlu, adalah mendukung realokasi Trust Fund ASEAN guna membantu ASEAN dalam menangani COVID-19.

Selain mengikuti KTT Khusus ASEAN, pada Selasa siang, Presiden dijadwalkan kembali mengikuti pertemuan KTT Khusus ASEAN Plus Three bersama dengan China, Jepang dan Korea Selatan yang juga akan membahas penanganan COVID-19.

Baca juga: Dalam pertemuan ASEAN, Menlu RI usulkan upaya penanganan COVID-19

Baca juga: Sidang puncak COVID-19 ASEAN bakal diikuti PM Malaysia

Baca juga: KTT ASEAN di Vietnam ditunda

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020