bantuan sosial untuk rumah tangga nelayan sebagai perlindungan nelayan dari dampak COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah perlu memastikan ketersediaan pangan bagi nelayan dan anggota keluarganya karena mereka termasuk kalangan yang paling berisiko terdampak baik secara sosial maupun ekonomi dari pandemi COVID-19 di Tanah Air, kata seorang anggota DPR RI.

"Ketersediaan bahan pangan bagi nelayan beserta keluarganya sangatlah penting, serta bantuan sosial untuk rumah tangga nelayan sebagai perlindungan nelayan dari dampak COVID-19," kata Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan di Jakarta, Selasa.

Menurut Johan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mesti segera menciptakan daya dorong kemandirian dan kesejahteraan bagi para nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam di seluruh Indonesia.

Politisi PKS itu berpendapat, program percepatan pemulihan ekonomi khususnya sektor kelautan dan perikanan akibat dampak COVID-19 mesti segera diimplementasikan secara sistematis, terukur dan tepat sasaran berdasarkan evidence based.

Untuk itu, ujar dia, prioritas pertama dari realokasi anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan selayaknya adalah untuk memberikan perlindungan kepada nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam.

"Program terdekat seharusnya untuk membantu mereka dalam menghadapi permasalahan kesulitan melakukan usaha perikanan dan usaha pergaraman sebagai dampak sosial ekonomi dari wabah COVID-19," paparnya.

Johan Rosihan menginginkan agar KKP segera menurunkan bantuan benih dan calon induk untuk masyarakat nelayan serta sarana dan prasarana budidaya, seperti bioflok, minapadi, ikan hias dan sarpras unit pembenihan ikan, serta asuransi usaha budidaya.

Baca juga: KKP ingin Kemensos masukkan nelayan sebagai penerima bantuan
Baca juga: Kiara: Nelayan termasuk kelompok rentan hadapi COVID-19
Baca juga: Dedi Mulyadi usulkan buruh tani-nelayan dapat bantuan khusus

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020