Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming menilai kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah dampak pandemi COVID-19 sudah tepat.

"Keputusan Presiden Joko Widodo sudah berpihak kepada seluruh sektor baik dari sisi pengusaha maupun pekerja dalam hal ini masyarakat luas yang terdampak wabah virus Corona," kata Mardani kepada Antara, Selasa.

Di antaranya yang diapresiasi Mardani yaitu anggaran Rp70,1 triliun insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kemudian Rp150 triliun dialokasikan pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk rekonstrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan dunia usaha terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baca juga: Indef: alokasi anggaran kesehatan jadi strategi pemulihan ekonomi

"Kebijakan non fiskal untuk menjamin ketersediaan barang yang saat ini dibutuhkan termasuk bahan baku industri sangat tepat karena pasar dalam kondisi kekurangan suplay bahan baku dan bahan pendukung produksi lantaran disrupsi produksi di China," tuturnya.

Bahkan penyederhanaan larangan terbatas (lastas) ekspor dan impor serta percepatan layanan proses ekspor-impor melalui logistk nasional ekosistem, turut mendukung kebijakan yang berpihak pada dunia usaha tersebut.

CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu juga mendukung sepenuhnya implementasi Kartu Pra Kerja yang digulirkan. Karena kebijakan itu dapat dimanfaatkan para pencari kerja, korban PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan hingga pengusaha mikro yang kehilangan pasar dan omzet.

Baca juga: IDEAS ingatkan kebijakan fokus tangani bencana untuk pulihkan ekonomi

"Paling tidak bisa meringankan beban pengusaha juga. Kami dorong tidak sekadar training tapi juga sertifikasi, karena industri sekarang bukan mencari ijazah tapi punya sertifikasi apa dari karyawannya," tandas mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu.

HIPMI sendiri tengah menginventarisir anggotanya di seluruh nusantara yang bergerak di bidang manufaktur Alat Pelindung Diri (APD) dalam upaya membantu pemerintah memenuhi kebutuhan alat kesehatan untuk petugas medis penanganan pasien COVID-19.
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming saat mengikuti rapat koordinasi melalui video conference bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (ANTARA/Hipmi)


Apalagi Presiden Jokowi melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan kepercayaan kepada HIPMI untuk terlibat sepenuhnya membahas ketersediaan bahan kebutuhan penanganan COVID-19 tersebut.

Hal itu terlihat ketika Mendagri melibatkan Ketum HIPMI dalam rapat koordinasi melalui video conference bersama kepala daerah seluruh Indonesia yang juga diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.

Sedangkan secara pribadi, Mardani telah berbuat dengan meminjamkan hotel miliknya yaitu Hotel Medina di Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan sebagai tempat isolasi dan karantina bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19.

Melalui yayasan yang dibinanya yaitu Yayasan Haji Maming, dia juga menyiapkan Komplek Pemakaman Alkah Haji Maming di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu sebagai lokasi pemakaman jika ada dokter atau perawat pasien virus Corona meninggal dunia.

Selain itu, disiapkan pula lokasi pemakaman umum untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
Lokasinya berada di kawasan Desa Sungai Dua seluas dua hektare. Kepedulian Mardani itu menyusul adanya sejumlah penolakan dari oknum masyarakat di sejumlah daerah terhadap jenazah terkonfirmasi positif virus Corona.

Pewarta: Firman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020