Saya ingat beberapa hari pertama di ruang ganti Lazio, Sinisa Mihajlovic dan Alessandro Nesta kerap mengejek Simone
Jakarta (ANTARA) - Mantan bek Lazio Jaap Stam mengenang sambutan "hangat" yang diterimanya ketika ia hijrah ke klub ibu kota Italia itu pada 2001 dari Manchester United.

Dalam wawancara khusus dengan La Gazzetta dello Sport yang disiarkan Selasa, Stam mengingat bahwa media Italia kala itu menurunkan tajuk cenderung manipulatif saat ia bergabung dengan Lazio namun hal itu sangat berbeda dibandingkan sambutan yang diterimanya di markas latihan.

"Pada 1999, saya masih di Manchester United dan menghadapi Lazio di Piala Super Eropa. Saya berbenturan dengan Simone Inzaghi dan ia harus menepi karena hidungnya patah," kata Stam mengenang latar belakang kisahnya.

"Kejadian itu diberitakan seolah-olah saya sengaja mematahkan hidungnya, sehingga ketika saya pindah ke Lazio pada 2001, media membuat laporan saya terlibat cekcok langsung dengan rekan-rekan di tim baru," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Jaap Stam mundur sebagai manajer Feyenoord

Padahal, lanjut Stam yang terjadi justru berbeda 180 derajat, sebab insiden itu membuat rekan-rekannya di Lazio justru memanfaatkannya menjadi lelucon yang merekatkannya dengan tim di ruang ganti.

"Tentu tidak benar, sebab itu cuma kecelakaan. Saya ingat beberapa hari pertama di ruang ganti Lazio, Sinisa Mihajlovic dan Alessandro Nesta kerap mengejek Simone," katanya.

"Mereka biasanya bilang ke Simone 'Awas, Stam ada di sini..." dan itu cukup menyenangkan," ujar Stam melengkapi.

Simone kini menduduki kursi pelatih kepala Lazio dan sangat berpeluang mengantarkan Biancocelesti meraih gelar scudetto ketiganya.

Baca juga: Serie A bisa dilanjutkan lagi pada Mei atau Juni?

Stam yakin hal itu bisa diwujudkan Simone dan skuat Lazio saat ini, meski publik baru akan mengetahuinya setelah musim 2019/20 dilanjutkan setelah lama tertangguhkan karena pandemi virus corona.

Stam juga mengenang Mihajlovic sebagai lawan rutinnya dalam adu jago tendangan bebas di tiap sesi latihan Lazio dan mendoakan pelatih asal Serbia itu segera bisa sembuh dari leukemia yang diidapnya.

"Saya menikmati masa-masa di Lazio. Setiap sesi latihan saya selalu menantang Mihajlovic adu tendangan bebas, hasilnya tentu ia selalu menang. Semoga ia juga menang melawan penyakitnya," pungkas Stam.

Baca juga: Pelatih Bologna Mihajlovic umumkan pertarungan melawan Leukaemia

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020