Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan mengintegrasikan program penjaminan sosial seperti bantuan sosial, Kartu Sembako dan lainnya, dengan warung-warung tradisional selaku penyalur bahan pokok, agar menciptakan ketahanan sektor UMKM di tengah wabah COVID-19.

"Presiden setuju bagaimana mengintegrasikan program penjaminan sosial, Kartu Sembako dan warung sebagai penyalur sembako. Sehingga warung-warung tradisional, warung-warung sembako ini bisa tetap bertahan," ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Rabu.

Persetujuan mengintegrasikan program penjaminan sosial dengan UMKM diambil pemerintah dalam Rapat Terbatas "Program Mitigasi Dampak COVID-19 terhadap UMKM", yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo melalui konferensi via video dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden minta warung tradisional diberikan peluang terus berproduksi

Baca juga: ACT Sulsel: Layanan warung gratis berjalan selama pandemi COVID-19


Teten mengatakan dengan integrasi tersebut diharapkan warung tradisional khususnya warung penjual sembako dapat tetap memiliki penghasilan sebagai penyalur bahan pokok.

Dia menyampaikan, bantuan sosial yang digulirkan untuk masyarakat begitu besar, sehingga dapat meningkatkan daya beli. Diharapkan seiring peningkatan daya beli tersebut, warung tradisional juga dapat menarik manfaat dari program tersebut.

Dalam Rapat Terbatas Selasa pagi, Presiden juga telah meminta jajarannya untuk terus membuka peluang bagi sektor UMKM, termasuk warung tradisional untuk tetap bisa berproduksi atau beroperasi, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.*

Baca juga: ACT Sulsel siapkan kupon warung gratis untuk pejuang nafkah harian

Baca juga: Kemarin, COVID-19 ancam tutup perusahaan hingga harga batu bara naik

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020