Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur membagi-bagikan 100 paket sembako kepada puluhan nelayan yang sedang melaut di sekitar perairan Kota Kupang, Rabu (15/4) karena penghasilan yang berkurang akibat serangan COVID-19.

Pantauan ANTARA, pembagian sembako kali ini tidak seperti biasanya. Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin bersama rombongan menggunakan kapal patroli dari Ditpolair Polda NTT menghampiri para nelayan yang sedang melaut dan langsung membagikan sejumlah paket sembako itu.

"Kami tahu bahwa saat ini situasi global, nasional bahkan domestik seperti NTT dampak akibat serangan COVID-19 ini sangat singnifikan khususnya bagi nelayan-nelayan, oleh karena itu hari ini kami membagi-bagikan paket sembako yang di dalamnya ada sembilan bahan pokok," katanya kepada wartawan.

Komandan berbintang dua itu mengatakan bahwa Polda NTT mengetahui kesulitan yang dirasakan oleh masyarakat di NTT saat ini khususnya para nelayan. Sebab serangan COVID-19 ini berpengaruh pada ekonomi masyarakat khususnya para nelayan di NTT itu sendiri.

Ia mengatakan bahwa sembako yang diberikan itu hanyalah sedikit, namun ia berharap agar para nelayan itu bisa menerimanya, untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin (kanan) membagikan masker kepada nelayan di perairan Kupang, Rabu (15/4). (Antara/Ho-Humas Polda NTT)


Paket sembako yang diberikan itu antara lain, beras, mie instan, minyak goreng, kopi, gula serta kebutuhan pokok lainnya yang bertujuan untuk meringankan beban para nelayan.

Selain membagi-bagikan sembako, Polda NTT juga membagi-bagikan masker gratis bagi para nelayan itu dan mengimbau para nelayan selalu menggunakan masker jika beraktivitas di manapun itu.

"Tak hanya itu kami juga menyerahkan bantuan berupa pelampung untuk keselamatan nelayan saat bekerja di laut," tambah dia.

Dalam kesempatan itu juga Kapolda NTT juga mengimbau para nelayan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan selama beraktivitas.

Di antaranya seperti "physical distancing", scaning suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, mencuci tangan, serta melakukan pencegahan lainnya.

Baca juga: Nekat mudik, mahasiswa Lembata terindikasi terpapar COVID-19

Baca juga: Ombudsman NTT soroti biaya mahal pemeriksaan COVID-19

Baca juga: Warga NTT batal mudik ke Jawa dampak COVID-19

Baca juga: Ahli hukum setuju penetapan COVID-19 sebagai bencana nasional

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020