Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menuntaskan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi rumah tangga miskin sasaran pada akhir bulan Mei 2009.

"Sekarang sudah hampir 90 persen tersalur. Hanya di kawasan Timur dan daerah kepulauan dengan medan sulit yang belum selesai. Harapannya bisa selesai akhir Mei sesuai target," kata Ketua Pelaksana Program BLT Departemen Sosial Emmy Widayanti di Jakarta, Rabu.

Emmy mengatakan, tahun 2009 pemerintah mengalokasikan dana Rp3,766 triliun untuk bantuan langsung tunai selama dua bulan bagi 18.832.053 rumah tangga miskin sasaran.

Dia optimistis pembagian BLT bisa diselesaikan sesuai tenggat yang sudah ditetapkan namun jika karena satu dan lain hal ternyata tidak bisa selesai pihaknya akan meminta kompensasi perpanjangan waktu pembagian.

"Kita bisa saja pasang target, tapi kalau tidak bisa dipertimbangkan untuk diperpanjang. Tahun lalu karena ada gangguan kita juga minta perpanjangan waktu ke Departemen Keuangan dan diberi kompensasi untuk memperpanjang," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pertemuan lintas sektor untuk membahas penyelesaian dan evaluasi program pemberian bantuan tunai senilai Rp100 ribu/bulan/rumah tangga miskin tahun ini.

"Sampai sekarang sih pelaksanaannya berjalan lancar. Hambatan pembagian hanya terjadi karena medan yang sulit dan ada beberapa daerah yang minta pelaksanaannya ditunda saat pemilihan anggota legistatif," kata Emmy.

Seperti tahun sebelumnya, pembagian BLT bagi rumah tangga miskin di 33 provinsi dilakukan melalui kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia. Dalam hal ini pemerintah membayar biaya jasa pembayaran Rp5.000/rumah tangga sasaran kepada PT Pos Indonesia.

Pemerintah mulai menerapkan program BLT yang dimaksudkan sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2006, menghentikannya untuk sementara pada 2007 dan mulai melakukannya lagi pada tahun 2008.

Tahun 2008 lalu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp14,1 triliun untuk program bantuan langsung tunai bagi 19,1 juta rumah tangga miskin selama tujuh bulan.

Penyaluran bantuan yang ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat miskin itu dilakukan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009