Tokyo (ANTARA) - Tanpa langkah pencegahan penularan, kematian akibat virus corona di Jepang dapat mencapai 400.000, menurut perkiraan Kementerian Kesehatan, yang dilaporkan media setempat.

Tim kementerian yang mendalami klaster penyakit tersebut memperkirakan bahwa kasus serius yang membutuhkan ventilator dapat mencapai 850.000, seperti dilansir Kyodo dan surat kabar Asahi.

Perkiraan itu berdasarkan pada penelitian profesor Universitas Hokkaido, Hiroshi Nishiura, salah satu pakar penyakit menular yang mendampingi respons pemerintah terhadap wabah corona.

Kementerian Kesehatan tak langsung mengkonfirmasi laporan tersebut.

Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe telah menyatakan status darurat akibat virus corona dan mengimbau warganya agar membatasi interaksi 70 hingga 80 persen guna mencegah terjadinya lonjakan kasus.

Jepang melaporkan lebih dari 8.000 kasus COVID-19 dengan 162 kematian, menurut data lembaga penyiar NHK.

Sumber: Reuters
Baca juga: APD langka, pemkot Osaka minta warga donasi jas hujan plastik
Baca juga: Narita siapkan tempat tidur kardus, pelancong tunggu hasil tes corona
Baca juga: Pembuat ventilator hewan Jepang tingkatkan produk buat pasien corona

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020