Samarinda (ANTARA News) - Presiden akan menyerahkan 6.000 lampu listrik tenaga surya atau diistilahkan "Limar" (Lampu Mandiri Untuk Rakyat) kepada warga miskin Kalimantan Timur.

Penyerahan lampu listrik itu merupakan salah satu mata acara peringatan puncak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) pada 12 Juli 2009 dipusatkan di Samarinda.

"Limar yang merupakan rangkaian listrik tenaga surya (PLTS) akan diserahkan secara simbolis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2009 dalam peringatan puncak Harkopnas dipusatkan di Samarinda," kata Koordinator Humas Harkopnas 2009 di Kaltim, Jauhar Effendi di Samarinda, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa 1.000 unit Limar hasil kerja sama antara program kerja sama Pemprov Kaltim, PT PLN dan Dekopin.

Selain kerja sama itu, Pemprov Kaltim sendiri menyumbang 5.000 unit Limar sehingga secara keseluruhan menjadi 6.000 unit yang diperuntukkan bagi warga miskin di kawasan pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil yang belum menikmati penerangan listrik.

Kalimantan Timur yang kini menjadi provinsi terluas nasional --setelah Provinsi Irian Jaya terpecah menjadi dua provinsi-- atau dengan luas sekitar 1,5 kali dari Pulau Jawa plus Pulau Madura dihadapkan pada persoalan kelemahan infrastruktur dengan tipisnya tingkat kepadatan penduduk.

"Jadi banyak warga belum menikmati listrik, khususnya di kawasan perdesaan, perbatasan dan pedalaman. Jadi bantuan Limar ini sangat dinanti-nantikan warga di kawasan terpencil itu," kata dia.

Program listrik menggunakan tenaga surya ini sebenarnya bukan hal yang baru karena sebelumnya juga pernah dibagikan kepada warga perdesaan dan pedalaman di Kabupaten Pasir, Kutai dan Bulungan namun jumlahnya terbatas.

"Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak juga sudah menginstruksikan untuk mengundang semua perusahaan besar di Kaltim pada acara puncak itu. Biasanya perusahaan-perusahaan besar itu mencari momen yang dianggap tepat dalam memberikan bantuan apalagi disaksikan atau diserahkan langsung kepada presiden," katanya.

"Setiap perusahaan besar memiliki program yang dikhususkan untuk membantu masyarakat sekitarnya, melalui program corporate social responsibility (CSR). Jadi ini adalah momen yang tepat untuk menyerahkan bantuan itu, jadi kami masih menunggu partispasi perusahaan yang ada di Kaltim," katanya.

Ia menyatakan tidak hanya partisipasi dari perusahaan besar di Kaltim baik yang bergerak pada bidang migas, batu bara dan sawit namun juga sejumlah bank apabila ingin memanfaatkan momen tersebut misalnya untuk menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) atau kredit UMKM lainnya.

"Bantuan dari dunia usaha, khususnya perusahaan besar itu tidak mesti berbentuk Limar namun bisa modal usaha atau lainnya, tergantung pada kreativitas perusahaan yang ada di daerah ini," kata dia.

Kaltim setelah sukses menggelar PON XVII-2008 Kalimantan Timur kembali dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan Harkopnas ke-62 yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta dihadiri 3.000 peserta dari seluruh Indonesia dan tamu luar negeri.

Selain acara puncak Harkopnas pada 12 Juli 2009, serangkaian kegiatan lain juga digelar, antara lain ekspo yang diselenggarakan oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), kegiatan pasar rakyat, bhakti sosial dan jalan sehat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009