Jakarta (ANTARA) - Satu pekan sejak kepergian Glenn Fredly, sejumlah musisi Tanah Air menyumbangkan suaranya dalam konser virtual bertajuk "Sounds Rights: Untuk Glenn" yang ditayangkan di kanal YouTube Amnesty International Indonesia, Rabu (15/4) malam.

Acara yang dipandu oleh komedian Arie Kriting ini menampilkan musisi muda hingga sahabat Glenn, seperti Vira Talisa, Audrey & Gamaliel, Andien, Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca), Once Mekel, Dira Sugandi, Maliq & D'Essentials, dan lainnya.

Mereka membawakan sejumlah lagu ikonis Glenn seperti "Terserah", "Kasih Putih", "Januari", "Akhir Cerita Cinta", "Kisah Romantis", "Sekali Ini Saja", hingga "Seandaninya".

Baca juga: Reza Artamevia-Glenn Fredly, pertemanan dari rival menyanyi saat kecil

Baca juga: Tompi sebut Glenn Fredly larang orang tahu dia sakit


"Bukan hanya memberikan tribute untuk kakak Glenn, bukan cuma nyanyi, tapi juga membantu lewat donasi dan petisi bagi yang terdampak corona, serta meneruskan niat baik kakak Glenn," kata Arie Kriting.

Acara tersebut tak hanya menampilkan penyanyi dan menggalang donasi, namun musisi yang terlibat juga membagi kesan dan kisahnya tentang mendiang Glenn.

Banyak dari para musisi yang terlibat mengenang Glenn sebagai sosok yang ramah, hangat, suportif, dan aktif dalam kegiatan bermusik maupun kemanusiaan.

"Sounds Rights: Untuk Glenn" yang berlangsung pada pukul 18.00-21.00 WIB ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp8,3 juta di situs kitabisa.com/untukglenn selama tiga jam.

Hasil donasi digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, masker, hand sanitizer, sarung tangan, dan alat pelindung diri kepada masyarakat tidak mampu di kota besar, buruh serta pekerja sektor informal.

Tak hanya itu, kolaborasi ini juga mengajak menandatangani petisi membantu pekerja yang terkena PHK melalui laman bit.ly/petisihakpekerja dan berhasil mengumpulkan sebanyak 393 tanda tangan.

Baca juga: Tompi ungkap nama Trio Lestari diajukan oleh Glenn Fredly

Baca juga: Istri Glenn Fredly ungkap kerinduan pada suami

Baca juga: Glenn Fredly dan surat cintanya untuk Indonesia Timur

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020