Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Rabu menekankan kepada diplomat top China tentang perlunya transparansi penuh dan berbagi informasi untuk memerangi wabah virus corona, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan.

Dalam percakapan telepon dengan Direktur Kantor Komite Pemerintah Pusat untuk urusan luar negeri, Yang Jiechi, Pompeo berbicara tentang 'pentingnya' Amerika Serikat untuk terhubung dengan fasilitas ekspor medis China dalam memenuhi permintaan mendesak di AS.

Kematian di Amerika Serikat akibat virus corona mencapai 25.300 pada Selasa, atau dua kali lipat dalam satu minggu, menurut hitungan Reuters, ketika para pejabat memperdebatkan cara untuk membuka kembali kegiatan perekonomian tanpa memicu kembali wabah.

Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, melewati angka tertinggi untuk kedua kalinya pada Selasa dengan lebih dari 600.000 kasus yang dilaporkan, tiga kali lebih banyak dari negara lain.

Pada Senin, Amerika Serikat melaporkan sekitar 1.500 kematian baru, jauh di bawah hitungan minggu lalu sekitar 2.000 kematian setiap 24 jam, menurut hitungan Reuters. Kematian di AS meningkat sekitar 1.700 pada Selasa dengan beberapa negara bagian belum melaporkan.

Sejauh minggu ini, kematian telah meningkat sekitar 7 persen per hari rata-rata dibandingkan dengan 14 persen minggu lalu dan 30 persen pada sejumlah hari di Maret, menurut hitungan Reuters. Kasus minggu ini naik rata-rata 5 persen per hari dibandingkan dengan 7,8 persen minggu lalu dan 30 persen per hari pada Maret.

Sumber : Reuters
Baca juga: Pompeo sebut terlalu dini bicara pembalasan atas laporan lambat China
Baca juga: Pompeo minta dunia buka mata lebar akan risiko teknologi China

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020