Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama akan dilakukan untuk jenis kredit modal kerja dan kredit UMKM
Jakarta (ANTARA) - Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan kredit baru melambat pada triwulan I 2020, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit barunya sebesar 23,7 persen, lebih rendah dibandingkan 70,6 persen pada triwulan sebelumnya dan 57,8 persen pada triwulan I-2019.

Berdasarkan jenis penggunaan, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru itu bersumber dari seluruh jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada jenis kredit konsumsi, kata Departemen Komunikasi BI dalam info terbarunya di Jakarta, Kamis.

Namun BI mengatakan kebijakan penyaluran kredit pada triwulan II-2020 diprakirakan lebih longgar.

Prakiraan tersebut terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 9,1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 10,9 persen pada triwulan sebelumnya.

"Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama akan dilakukan untuk jenis kredit modal kerja dan kredit UMKM," katanya.

Baca juga: Teten: Presiden Jokowi minta program restrukturisasi UMKM diperluas

Adapun aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar yaitu suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, jangka waktu kredit, dan plafon kredit.

Menurut BI, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit yang menurun untuk keseluruhan tahun ini.

Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 5,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1 persen dan prakiraan pada survei periode sebelumnya sebesar 9,4 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan percepat restrukturisasi kredit UMKM



 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020