Kajian ini menunjukkan 3% masyarakat Belanda mengembangkan antibodi di dalam tubuhnya untuk melawan virus corona. Anda dapat menghitung bahwa angkanya sekian ratus ribu orang,
Amsterdam (ANTARA) - Sebuah kajian ilmiah terhadap donor darah di Belanda yang dilakukan oleh Lembaga Kesehatan Nasional (RIVM) menunjukkan bahwa sekitar 3% di antaranya telah mempunyai antibodi virus corona.

Ketua RIVM Jaap van Dissel memaparkan hasil kajian tersebut dalam debat di parlemen, Kamis, dan menambahkan bahwa persentase itu mengindikasikan angka populasi Belanda yang mungkin telah terpapar virus corona.

"Kajian ini menunjukkan 3% masyarakat Belanda mengembangkan antibodi di dalam tubuhnya untuk melawan virus corona. Anda dapat menghitung bahwa angkanya sekian ratus ribu orang," kata Van Dissel, merujuk jumlah populasi negara itu sebanyak 17 juta jiwa.

Baca juga: Giliran Belanda laporkan kasus pertama corona

Hingga saat ini, 28.158 kasus positif COVID-19 dilaporkan terjadi di Belanda, namun hanya mereka yang sakit parah dan juga para petugas medis yang sejauh ini bisa menjalani tes untuk memastikan apakah terjangkit virus tersebut.

Lembaga penyedia layanan transfusi darah, Sanquin, mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan tes pada 10.000 sampel per minggu, namun hanya akan menyampaikan hasilnya kepada RIVM.

Sumber: Reuters

Baca juga: Langkah pencegahan virus corona di Belanda turunkan tingkat infeksi
Baca juga: Menteri Belanda mundur karena kelelahan atasi corona

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020