Kita terus lakukan upaya penguatan dalam rangka memastikan UMKM bisa bertahan di saat pandemi ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan bahwa kebijakan mitigasi dampak pandemi COVID-19 akan fokus pada skala usaha mikro mengingat kontribusi terhadap ekonomi nasional cukup besar.

"Stimulus fokus pada skala usaha mikro, kebijakan mitigasi COVID-19 kita lakukan pendekatan terhadap UMKM karena kontribusi terhadap ekonomi cukup besar," ujar Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M Riza Damanik dalam diskusi daring, di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 60 persen dan 97 persen untuk tenaga kerja.

"Kita terus lakukan upaya penguatan dalam rangka memastikan UMKM bisa bertahan di saat pandemi ini," ucapnya.

Baca juga: Teten: Presiden Jokowi minta program restrukturisasi UMKM diperluas

Ia menyampaikan bahwa sejumlah program khususnya terhadap UMKM  sudah diluncurkan, di antaranya berupa dukungan produksi, kemudahan pembiayaan, perluasan pasar, dan penguatan daya beli masyarakat.

"Sebelum pandemi ini masuk ke Indonesia, posisi UMKM kita sangat strategis, sekitar 90 persen usaha masuk kategori UMKM. Temuan sementara yang masuk 98 persen mengalami penurunan usaha," paparnya.

Ia mengatakan pandemi COVID-19 telah memicu sulitnya mencari bahan baku, terhambatnya produksi dan distribusi hingga sulitnya mencari akses pembiayaan.

"Pembiayaan menjadi salah satu hal penting karena banyak pelaku UMKM sedang terikat dengan kredit, maka itu ada relaksasi serta stimulus pinjaman baru bagi UMKM," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan percepat restrukturisasi kredit UMKM

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memberikan stimulus pinjaman lunak kepada koperasi, dan mendorong percepatan dan perluasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dalam rangka mendorong daya beli, Riza menyampaikan pihaknya juga memberikan stimulus, salah satunya bantuan tunai kepada usaha mikro dan ultra mikro.

"Angkanya mencapai sekitar Rp2 triliun, salah satu skemanya bisa voucher diskon sehingga diharapkan masyarakat tetap melakukan aktivitas pembelian produk UMKM," paparnya.

Kemudian, lanjut dia, pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian lain, salah satunya BUMN bidang pangan untuk menyerap produk pertanian sebagai dukungan UMKM di sisi hulu.
Baca juga: Kemenperin paparkan kendala IKM makanan dari bahan baku hingga omzet

"Kementerian Koperasi berupaya menyambungkan kegiatan dari hulu ke hilir, di hulu harus ada kepastian pembelian panen, sedang proses tahap perbincangan dengan melibatkan BUMN pangan sebagai off taker produk pertanian, termasuk kopi," katanya.

Ia mengharapkan di tengah pandemi ini, pasokan dan logistik tidak ada kendala sehingga penerapan stimulus dapat berjalan baik.

"Secara garis besar, kita dukung menghentikan virus dengan mendorong UMKM tetap menerapkan phisycal distancing agar di saat bersamaan ekonomi tetap berjalan dari hulu dan hilir," katanya.

Baca juga: OJK dorong penyaluran kredit ke usaha mikro


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020