sekecil apa pun sumbangan dalam penanganan wabah COVID-19 akan sangat berarti
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat sudah 12 anggotanya yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 dari pasien yang dirawatnya.

Terakhir, menimpa almarhumah Novera dan Elok Widyaningsih masing-masing dari RSPAD Gatot Subroto dan Eka Hospital BSD.

Dua peristiwa sedih itu sebenarnya dapat dihindarkan.

Untuk itu, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhilah telah meminta kepada anggotanya untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas menangani pandemi COVID-19, seluruh protokol untuk menangani pasien baik pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pengawasan (ODP) harus diikuti.

Pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi garda terdepan seperti tenaga kesehatan menjadi suatu keharusan. Meskipun sedang tidak bertugas memberikan pelayanan pasien COVID-19, namun semua pasien yang diperiksa harus menggunakan protokol COVID-19.

Prosedur tetap (protap) demikian telah diterapkan sejumlah layanan kesehatan di Jakarta. Seperti di salah satu rumah sakit di Cibubur, dokter spesialis kandungan yang tengah memeriksa seorang ibu yang tengah hamil empat bulan melengkapi dirinya dengan baju hazmat lengkap dengan pelindung wajah standar WHO.

Seiring terus bertambahnya kasus COVID-19 tentunya dokter dan tenaga kesehatan yang berada di lini terdepan membutuhkan APD yang memadai, belum termasuk petugas pendukung seperti petugas kebersihan, petugas pemulasaran jenazah hingga petugas makam.
 
Dua anggota Ikatan Alumni Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta menyelesaikan pengepakan aerosol box di Kedai Kopi Dodol, Pancoran, Jakarta, Senin (13/4/2020). Ikatan Alumni Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta menyalurkan bantuan ke sejumlah rumah sakit di Indonesia berupa aerosol box yang berfungsi melindungi tenaga medis terpapar COVID-19 dari pasien saat melakukan pemasangan alat bantu pernapasan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Baca juga: Vitalnya ketersediaan APD untuk melindungi tenaga kesehatan

Adalah wajar kalau APD terutama masker medis sempat menjadi barang langka sehingga pemerintah lantas membuat kebijakan yang diterapkan di masa pembatasan sosial berskala besar (PPDB) agar masyarakat yang keluar rumah menggunakan masker kain, sedangkan masker medis diperuntukkan bagi dokter dan tenaga kesehatan.

Saat ini APD telah tersedia lengkap terutama di rumah sakit-rumah sakit rujukan berkat bantuan yang terus berkesinambungan dari berbagai pihak terutama dari perusahaan farmasi dan alat kesehatan.

Bantuan
Bantuan APD yang didistribusikan ke sejumlah rumah sakit termasuk rumah sakit rujukan memang berangkat dari keprihatinan semakin bertambahnya kasus tertular COVID-19, termasuk dokter dan tenaga kesehatan.

Seperti diutarakan Leonard Darma Bimbuain, Health Supplement Segment Head PT Darya-Varia Laboratoria Tbk bahwa perang terhadap COVID-19 ini tidak bisa diserahkan kepada pemerintah sepenuhnya, peran masyarakat termasuk sektor usaha juga mengambil peranan penting.

Perusahaan ini sejak Maret memasok kebutuhan APD bagi tenaga medis dan dokter di Jakarta. Tidak hanya itu perusahaan juga menyediakan vitamin, suplemen kesehatan, obat-obatan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), masker, sarung tangan, disinfektan/antiseptik, dan alat pelindung diri (APD) yang langsung diserahkan kepada para tenaga medis yang berada di garda depan, langsung melalui rumah sakit/fasilitas kesehatan terkena dampak.

Menurut Leonard bantuan akan terus berlanjut sampai wabah COVID-19 tidak ada lagi di bumi Indonesia. Tenaga kesehatan membutuhkan dukungan penuh di lapangan untuk segera mengakhiri wabah ini sesuai target gugus tugas nasional COVID-19.

Meskipun ketersediaan APD bagi tenaga kesehatan sudah mencukupi, namun faktanya dalam beberapa kasus masih ada yang tertular dari pasien. Ada dugaan kontak langsung masih terjadi dengan pasien atau memang kondisi kesehatan sedang menurun sehingga mudah tertular.

Pekerjaan yang melelahkan untuk melayani sekian banyak pasien COVID-19 tentunya membuat daya tahan tubuh mengalami penurunan. Kondisi ini membuat adanya kasus-kasus tenaga kesehatan terpapar COVID-19.

Baca juga: Psikolog: Perlu ada perhatian untuk kesehatan mental tenaga medis

Saat ini sejumlah rumah sakit termasuk milik pemerintah berlomba-lomba agar mereka yang berada di lini terdepan tetap bugar pemberian vitamin, makanan bergizi, termasuk fasilitas olah raga disiapkan agar mereka selalu prima untuk memberikan layanan kesehatan bagi pasien COVID-19.

Kebal
Kebutuhan penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam menjaga kesehatan di tengah pandemik COVID-19 merupakan hal yang sangat penting. Langkah ini yang diupayakan kalangan rumah sakit bagi para tenaga kesehatan.

Salah satunya rumah sakit Mitra Keluarga baik di Jakarta dan kota-kota lainnya menyelenggarakan kegiatan meditasi bagi tenaga kesehatan dengan tujuan selain lebih fokus dalam bekerja juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Untuk itu rumah sakit Mitra Keluarga menggandeng pusat meditasi untuk kesehatan The Golden Space Indonesia untuk memberikan layanan meditasi secara daring.

Berbagai riset telah menunjukkan bahwa meditasi secara positif dapat membantu meningkatkan antibodi yang sangat diperlukan untuk kekebalan tubuh.

Disamping itu, relaksasi tubuh saat meditasi membantu mengurangi stres yang menjadi penyebab menurunnya daya tahan tubuh, kata Meilinda Sutanto, Certified Health Coach dan Certified Meditation Instructor dari The Golden Space Indonesia.

Menurutnya, riset yang dilakukan oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa meditasi dapat menurunkan rasa cemas, depresi, stres dan juga mengurangi peradangan atau inflamasi di dalam tubuh serta menaikkan imunitas.

Untuk itu Meilinda menyarankan agar meditasi menjadi bagian rutin kegiatan sehari-hari saat di rumah, disamping mengonsumsi makanan sehat dan berolah raga.

Pusat meditasi ini juga aktif memberikan meditasi secara cuma-cuma bagi tenaga medis yang menangani pandemi saat ini. Saat ini Golden Space memberikan program layanan meditasi daring gratis bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit.
 
Ilustrasi tenaga kesehatan (Foto: Antara News)

Program ini dimulai sejak tanggal 11 April bersama Rumah Sakit Mitra Keluarga dan jaringannya di Surabaya, Cibubur, Bekasi dan Jakarta.

The Golden Space Indonesia saat ini menghadirkan lebih dari 50 kelas meditasi daring dalam Bahasa Indonesia dan Inggris secara regular setiap hari difasilitasi oleh 18 instruktur meditasi tersertifikasi dan praktisi di rumah (in-house practitioner).

Baca juga: Bergandengan tangan membantu APD bagi tenaga kesehatan

The Golden Space Indonesia juga memberikan konseling pribadi bagi mereka yang membutuhkan penyembuhan trauma dan emosi, termasuk bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan imunitas tubuh mereka.

Kontribusi dalam bentuk pengadaan APD sampai dengan meditasi bagi tenaga medis menunjukkan sekecil apa pun sumbangan dalam penanganan wabah COVID-19 akan sangat berarti, apalagi diberikan kepada mereka yang berjuang di garis terdepan.

Pandemi ini akan cepat berakhir, bukan semata-mata diserahkan kepada tenaga kesehatan saja, tetapi juga peran dari masyarakat, termasuk dunia usaha sangat penting untuk segera mengakhiri wabah ini dari bumi Indonesia.

Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020