Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara US Open menyatakan pelaksanaan Grand Slam tersebut tahun ini di tengah pandemi virus corona akan diputuskan Juni, dan memainkannya tanpa penonton dibicarakan tetapi sangat tidak mungkin.

US Open, yang dijadwalkan berlangsung 31 Agustus hingga 13 September, adalah event terbesar dan paling gempita dari empat Grand Slam dalam kalender tenis dan kepala eksekutif Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) Mike Dowse tidak mengharapkan itu berubah.

"Bermain tanpa penonton ... saya pikir itu sangat tidak mungkin," kata Dowse dalam konferensi via telepon seperti dikutip Reuters, Jumat.

"Itu benar-benar bukan semangat perayaan tenis. Itu juga kembali ke kesehatan dan kesejahteraan bukan hanya penonton tapi juga para pemain dan staf pendukung kami yang membantu menjalankan turnamen," katanya.

Baca juga: Nasib US Open diperkirakan muncul pada Juni
Baca juga: Tahun ini mungkin tak ada satu pun turnamen tenis


US Open diselenggarakan setiap tahun di Kota New York, kota yang paling terdampak di AS akibat pandemi virus corona dan pekan ini hasil revisi angka kematian resmi akibat COVID-19 meningkat tajam menjadi lebih dari 10.000.

USTA Billie Jean King National Tennis Center, yang menjadi tuan rumah US Open, bahkan telah diubah menjadi rumah sakit sementara untuk membantu memerangi virus corona.

US Open tahun lalu mencetak rekor penonton sepanjang masa dengan kehadiran hampir 740.000 orang dan event tersebut adalah mesin yang menggerakkan USTA, yang merupakan induk organisasi olahraga tersebut di negara itu.

Baca juga: Venue US Open jadi rumah sakit virus corona
Baca juga: Amerika Serikat laporkan 605.390 kasus positif dengan 24.582 kematian

French Open, Grand Slam pertama yang terpukul oleh penyebaran virus corona, harus menggeser event lapangan tanah liat itu ke 20 September hingga 4 Oktober dari biasanya dimulai Mei sementara kejuaraan Wimbledon, yang dijadwalkan akan dimulai akhir Juni, sudah dibatalkan.

"Waktu ada di pihak kami pada saat ini," kata Dowse. "Jelas ambisi kami adalah menggelar turnamen."

Dowse mengatakan, USTA akan mengambil keputusan mengenai apakah aman untuk menggelar US Open setelah berkonsultasi dengan dokter.

"Semuanya lancar. Jika ahli medis kembali dan mengatakan di sini adalah cara sangat mudah untuk menggelar turnamen yang sangat aman, sayangnya harus tanpa penonton, kami mungkin mempertimbangkan kembali dan melihatnya pada titik ini," kata Dowse.

"Hari ini terlalu dini untuk berspekulasi tentang spesifikasi yang pasti untuk saat itu."

Baca juga: French Open digeser ke akhir September karena Covid-19
Baca juga: Wimbledon tahun ini dibatalkan karena pandemi virus corona
Baca juga: Wimbledon ditiadakan, Halep "gembira" status juara berlaku dua tahun

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020