Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah pertemuan dua hari Komite Eksekutif FIFA di negara Karibia itu.
Seperti yang sudah diduga, lima kota besar akan menyelenggarakan pertandingan sepak bola, termasuk ibukota Brasilia (stadion Mane Garrincha), Rio de Janeiro (Maracana), Sao Paulo (Morumbi), Belo Horizonte (Mineirao), dan Porto Alegre (Beira-Rio).
Tiga kota tempat stadion harus dibangun juga terpilih, yakni Natal (Estrela dos Reis Magos), Recife-Olinda (Arena Recife-Olinda), dan Salvador (Arena da Bahia).
Dalam persaingan untuk mewakili Amazon, yang meliputri 43 persen wilayah Brasil, Manaus (Vivaldao) mengalahkan Belem.
Kota venue lainnya adalah Curitiba (Arena da Baixada), Cuiaba (Verdao), dan Fortaleza (Castelao).
"Tidak ada kota yang menang dan kalah di sini di Brasil," kata presiden Federasi Sepak Bola Brasil, Ricardo Terra Teixeira. "Untuk 12 kota yang terpilih, itu merupakan awal kerja. Mereka mempunyai tanggung jawab yang sangat besar."
Ke-12 kota yang terpilih itu dari 17 calon, setelah inspeksi dilakukan bulan Januari dan Februari dan didasarkan pada aksesibilitas, prasarana, dan pengaturan keamanan potensial mereka.
Florianopolis, Goiania, Campo Grande, Belem, dan Rio Branco semuanya tak terpilih.
"Suatu keputusan sangat sulit untuk memilih hanya 12 venue dari 17 venue yang diajukan," kata Blatter. "Kami ingin membuat Piala Dunia ini sebagai ajang olahraga yang berhasil dan ini merupakan hal yang sangat penting," katanya.
FIFA lebih memilih menyetujui 12 venue daripada 10 venue karena luasnya wilayah negara tersebut.
Stadion Maracana yang legendaris di Rio de Janeiro menjadi tempat pertandingan final Piala dunia terakhir yang diselenggarakan di Brasil tahun 1950, ketika Uruguay mengalahkan tuan rumah 2-1 untuk menjadi juara Piala Dunia itu.
Kota-kota yang menjadi venue Piala Dunia itu adalah : Belo Horizonte, Brasilia, Cuiaba, Curitiba, Fortaleza, Manaus, Natal, Porto Alegre, Recife, Rio De Janeiro, Salvador, dan Sao Paulo.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
