Jeju Korsel (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Selasa pagi meninggalkan Pulau Jeju Korsel setelah melakukan kunjungan kerja selama tiga hari dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi perayaan hubungan Asean-Korsel yang ke-20.

Presiden bersama ibu Ani Yudhoyono dan rombongan bertolak dari bandara internasional Jeju sekitar pukul 11.00 waktu setempat dan diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakesuma pukul 17.00 WIB.

Dalam kunjungan kerjanya Presiden sempat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Nguyen Tam Dung dan Presiden Korsel Lee Myun Bak.

Presiden Lee dalam pembicaraan bilateral itu mengatakan sangat berterimakasih atas kehadiran Presiden Yudhoyono dalam pertemuan perayaan hubungan Asean - Korea Selatan di tengah kesibukan pelaksanaan dan keikutsertaan Presiden Yudhoyono pada pilpres Juli mendatang.

"Kami sangat menghormati dan berterimakasih atas kehadirannya dalam pertemuan ini di tengah kesibukan anda di dalam negeri. Saya harap keindahan pemandangan di sini (Pulau Jeju) bisa memberikan tenaga baru bagi anda menghadapi kesibukan itu," kata Presiden Lee.

Presiden Yudhoyono dalam sambutan balasannya mengakui dirinya akan sangat sibuk setibanya kembali ke Indonesia Selasa (2/6), namun kehadirannya di Korea Selatan ini sangat penting selain untuk mempererat hubungan dengan pemerintah Korea Selatan, tetapi juga untuk meningkatkan hubungan antara Asean dengan Korea Selatan.

Presiden Yudhoyono juga menjelaskan bahwa secara bilateral hubungan antara Indonesia dengan Korea Selatan selama ini berjalan sangat baik terutama setelah ditandatanganinya kesepakatan `strategic partnership kedua negara.

"Hubungan kita setelah terjadinya strategic partnership terlihat semakin baik. Hubungan dagang kita terus meningkat terlihat dari volume perdagangan kedua negara yang mencapai 19,3 miliar dolar AS (tahun 2008) yang kita harapkan terus meningkat," kata Presiden.

Sementara mengenai pembicaraan dengan PM Vietnam, Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal menjelaskan bahwa

Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat untuk melakukan patroli laut bersama untuk mencegah pengambilan ikan ilegal yang sering dilakukan nelayan Vietnam ke perairan Indonesia.

Menurut Dino, kedua pemimpin menyetujui patroli gabungan antara kedua angkatan kedua negara yang dalam waktu dekat akan segera diimplementasikan.

"Presiden akan segera menginstruksikan kepada Panglima TNI dan Menhan untuk menindaklanjuti kerjasama patroli gabungan," kata Dino.

Sejumlah menteri ikut mendampingi presiden dalam kegiatan di Jeju ini, yaitu Menlu Hassan Wirajuda, Mendag Mari Pangestu, Menhut MS Kaban dan Menkominfo Muhammad Nuh.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009