Jakarta (ANTARA) - Google merilis laporan mobilitas masyarakat, Community Mobility Reports, yang mencakup seluruh provinsi di Indonesia.

"Google menyiapkan laporan ini untuk membantu Anda dan pejabat kesehatan masyarakat memahami dan merespons panduan jaga jarak, social distancing, yang berkaitan dengan COVID-19," kata pihak Google dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Community Mobility Reports dari Google berisi tren pergerakan dari waktu-waktu berdasarkan kategori, misalnya pertokoan, tempat rekreasi, stasiun dan perumahan.

Baca juga: Google Mobility Reports deteksi pergerakan orang selama corona

Baca juga: Google Doodle sampaikan terima kasih kepada para petugas medis

Laporan tersebut kini mencakup seluruh provinsi di Indonesia, kecuali untuk beberapa lokasi yang tidak ada datanya di Google untuk Community Mobility Reports.

Tren tersebut menunjukkan berapa banyak kunjungan dan berapa lama kunjungan ke tempat-tempat tertentu. Google menggunakan cara yang sama, berupa data agregasi dan anonim, yang digunakan di Google Maps.

Perubahan setiap hari akan dibandingkan dengan waktu awal atau baseline pada hari tersebut. Baseline merupakan waktu median dalam periode 3 Januari sampai 6 Februari 2020.

Data terbaru mewakili situasi dua hingga tiga hari ke belakang.

Untuk mendapatkan data mobilitas penduduk, Google mengambil data dari pengguna yang memilih untuk mengaktifkan histori lokasi di akun Google mereka.

Data yang ditampilkan mewakili sampel dari pengguna Google yang menyalakan histori lokasi, bukan populasi Indonesia secara keseluruhan.

Kendati demikian, Google menjamin kerahasiaan data pengguna meskipun menyalakan histori lokasi, dan memastikan data yang digunakan untuk Community Mobility Reports tidak memuat informasi pribadi yang dapat diidentifikasi.

Untuk keperluan laporan tersebut, Google tidak mengambil data pengguna berupa lokasi, kontak atau pergerakan. Data yang masuk ke Google berupa data agregasi dan anonim, diikuti dengan metode "differential privacy", yang menambah kebisingan buatan terhadap set data sehingga tidak ada informasi individu yang diperoleh.

Baca juga: Google tambah fitur panggilan video di Gmail

Baca juga: Google temukan lebih dari 18 juta malware terkait COVID-19

Baca juga: Google akan buat "chip" ponsel saingi Qualcomm

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020