Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Bisi International (BISI) 2008 melonjak 162,26 persen menjadi Rp398,40 miliar, namun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan tidak membagi dividen.

"Semua laba 2008 akan dimasukkan dalam laba ditahan dan akan digunakan untuk memperkuat modal kerja," kata Direktur Utama BISI Jemmy Eka Putra usai RUPS di Jakarta, Selasa.

Pada 2008 laba bersih BISI naik karena didorong kenaikan penjualan 82,99 persen menjadi menjadi Rp1,63 triliun, dari hanya Rp889,59 miliar pada 2007.

Menurut Jemmy, perseroan pada tahun ini berencana elunasi seluruh utang jangka pendek kepada beberapa bank senilai Rp350 miliar.

"Dana pelunasan utang berasal dari kas internal dan ditambah dari laba bersih ini," jelasnya.

BISI memutuskan melunasi utang, karena kata Jemmy, perusahaan penghasil benih jagung, padi, dan sayuran itu tidak banyak mengeluarkan investasi.

"Kami tak terlalu butuh investasi yang terlalu besar, sehingga belum membutuhkan dana dari luar," jelas Jemmy.

Jemmy juga mengungkapkan bahwa 2009 ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp65 miliar juga dari dana internal.

"Delanja modal tersebut untuk menambah fasilitas riset dan penambahan kapasitas produksi," urainya.

Untuk tahun ini, BISI menargetkan dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5 hingga 10 persen.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009