Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Sukses pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Hatta Radjasa, membantah tudingan bahwa pihaknya mengintervensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memundurkan jadwal kampanye damai dari 2 Juni 2009 menjadi 10 Juni 2009.

"Saya ingin tepis kalau ada yang katakan ada intervensi dari pihak tertentu, pihak tertentu itu pasti ketua timnya saya," ujar Hatta ketika menyambut kedatangan Presiden Yudhoyono dari kunjungan kerja ke Korea Selatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Pulau Jeju, Korea Selatan, sejak 31 Mei 2009 hingga 2 Juni 2009 untuk menghadiri peringatan 20 tahun hubungan ASEAN dan Korea Selatan.

KPU telah memundurkan jadwal kampanye damai yang harus dihadiri tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari 2 Juni 2009 menjadi 10 Juni 2009.

Hatta mengatakan tudingan intervensi dari pihaknya itu tidak masuk akal karena jika intervensi memang datang dari kubu calon presiden Yudhoyono, maka ia tentu tidak memilih 10 Juni 2009 sebagai waktu kampanye damai.

Pada 10 Juni 2009, lanjut dia, Yudhoyono sebagai kepala negara dijadwalkan berada di Surabaya, Jawa timur, untuk meresmikan Jembatan Suramadu.

"Saya katakan tidak betul, kalau saya yang mengatur masak saya pilih tanggal 10. presiden kan akan meresmikan Jembatan Suramadu yang sudah terjadwal lama sekali," ujarnya.

Hatta meminta semua pihak untuk menghindari saling menuduh, dan justru sebaiknya harus berkomunikasi secara baik dengan menjaga pandangan positif terhadap KPU.

Apabila KPU melakukan perubahan jadwal, kata Hatta, sebaiknya semua pihak berdiskusi secara baik tanpa berpikiran KPU telah diintervensi oleh pihak tertentu.

Hatta mengatakan Yudhoyono belum ditentukan apakah pada 10 Juni 2009 dapat menghadiri kampanye damai.Jadwal kampanye damai dan peresmian Jembatan Suramadu, lanjut dia, akan dibicarakan sehingga kedua acara dapat berjalan baik.

"Ini harus ada solusinya. saya tidak ingin katakan Pak SBY tidak akan hadiri kampanye damai. itu nanti menyesatkan kalau saya berkata begitu. kita lihat dulu schedulenya seperti apa," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009