Jakarta (ANTARA) - Klub-klub Liga Premier, Jumat waktu setempat, sudah membahas model-model kemungkinan menuntaskan musim ini tetapi tidak bisa menentukan tanggal kapan kompetisi mulai lagi ketika pemerintah Inggris menyatakan lockdown belum akan dicabut.

Wakil-wakil 20 tim anggota Liga Premier menggelar konferensi video untuk membahas opsi-opsi memulai lagi musim kompetisi. Mereka tetap bertekad menuntaskan musim ketimbang membatalkannya.

Namun setelah pada Kamis pemerintah Inggris mengumumkan bahwa lockdown akan tetap diberlakukan sampai paling tidak tiga pekan ke depan, maka semua opsi menjadi mengawang kembali.

Baca juga: Klub-klub Liga Inggris yang cutikan staf karena COVID-19

Baca juga: Legenda Leeds United meninggal dunia terpapar virus corona


Juru bicara Liga Premier berkata, "Rapat pemegang saham hari ini menyediakan kesempatan untuk membahas model-model penjadwalan yang mungkin. Tujuan kami adalah tetap menuntaskan musim 2019-2020 tetapi pada tahap ini semua tanggal masih tentatif karena masih terkena dampak COVID-19."

"Sama dengan bisnis dan industri lainnya, Liga Premier dan klub-klub kami tengah mengerjakan skenario-skenario rencana yang rumit."

"Kesehatan dan kesejahteraan pemain, pelatih, manajer, staf klub dan pendukung adalah prioritas kami dan Liga hanya akan mulai ketika pedoman kesehatan membolehkan," kata sang juru bicara.

Baca juga: Pemain Arsenal akan jadi yang pertama setuju potong gaji di Inggris

Baca juga: James Rodriguez nego pindah ke Manchester United


Dalam konferensi video itu tak ada pembahasan mengenai komplikasi yang disebabkan oleh musim yang dilanjutkan melebihi 30 Juni ketika sejumlah pemain dan pelatih habis kontrak.

Sementara itu, Liga Sepak Bola Inggris (EFL), yang mengelola divisi-divisi di bawah Liga Premier menyatakan bahwa tim-tim baru akan berlatih lagi paling cepat mulai 16 Mei.

Jika mereka dibolehkan berlatih maka mereka punya dua sampai tiga pekan guna bersiap meneruskan lagi musim yang tertunda, paling cepat Juni, demikian Reuters.

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020