kami sangat membutuhkan kejujuran dari para sopir travel
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur masih berupaya mencari sopir mobil travel yang mengangkut tujuh orang warga negara Timor Leste yang telah terkonfirmasi positif mengidap COVID-19.

Demikian dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu dalam keterangannya kepada wartawan yang disampaikan melalui media streaming di Kupang, Sabtu.

Marius mengatakan hal itu terkait adanya instruksi Presiden Joko Widodo tentang perlunya dilakukan pelacakan secara agresif terhadap pihak-pihak yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19 guna mencegah penyebaran COVID-19.

Ia mengatakan, pada 1 April 2020 sejumlah warga Timor Leste yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 datang dari Bali dan sempat menyinggahi beberapa tempat di Nusa Tenggara Timur yaitu Kota Kupang, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Silawan, Kabupaten Belu sebelum menuju Dili melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.

Baca juga: NTT minta bantuan Kedubes RI di Dili terkait pasien COVID-19
Baca juga: Total anggaran penanganan COVID-19 di NTT Rp1,1 triliun


Marius mengatakan, beberapa warga Timor Leste yang datang dari Bali itu sudah dinyatakan terpapar positif COVID-19 dan sedang dalam perawatan medis di Timor Leste.

Berdasarkan informasi yang diperoleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, Nusa Tenggara Timur bahwa ketujuh warga Timor Leste menumpang mobil travel dari Kupang menuju Motaain, Kabupaten Belu dan sempat menyinggahi beberapa tempat sebelum melanjutkan perjalanan ke Timor Leste.

"Kami sangat membutuhkan kejujuran dari para sopir travel yang mengangkut sejumah warga Timor Leste dari Kupang menuju Silawan dan Motaain pada 1 April 2020," ujar Marius didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Veri Guru.

Baca juga: Gubernur NTT minta kepala daerah jaga psikologi publik soal COVID-19
Baca juga: Pemprov NTT alokasikan Rp286 miliar atasi dampak pandemi COVID-19


Pemerintah, kata dia, membutuhkan dukungan dari keluarga para sopir-sopir mobil travel yang melayani trayek Kupang-Motaain untuk memberikan informasi kepada gugus tugas di kabupaten/kota, guna memudahkan pemerintah melakukan pengawasan terhadap warga NTT yang pernah kontak langsung dengan tujuh warga Timor Leste yang telah terpapar COVID-19.

"Sampai sekarang kami belum menemukan sopir yang bersangkutan guna melacak kemana saja dan siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan ketujuh warga Timor Leste itu," ujar Marius. 

Baca juga: Flores Timur alokasikan Rp14 miliar untuk tangani COVID-19
Baca juga: Jubir: Warga NTT pernah kontak dengan pasien COVID-19 harus jujur

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020