Jayapura (ANTARA) - Merebaknya virus corona jenis baru di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Papua telah meningkatkan kepedulian perempuan orang asli Papua untuk ikut berperan nyata guna memerangi penularan COVID-19 dengan membagikan masker serta memberikan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak.

Seperti yang dilakukan politisi perempuan Papua Ance Warikar dengan memberikan bantuan paket bahan makanan pokok untuk mengurangi beban warga di saat pandemi COVID-19.

Pemberian bantuan paket sembako langsung diantarkan kepada masyarakat, pengurus panti dan asrama mahasiswa sebagai bentuk nyata kepedulian sesama masyarakat dalam menghadapi dampak virus corona.

Ance Warika yang juga Ketua Fraksi DPRP NasDem berharap, dengan adanya bantuan paket sembako ini diharapkan bisa meringankan beban anak-anak di panti asuhan dalam menghadapi dampak dari COVID-19.

"Penyebaran virus corona makin merebak. Dan, sebagian keluarga di berbagai kampung mulai terdampak pandemi COVID-19 ini," ujarnya.

Sebagai perempuan Papua, menurut Ance Warikar, ia sangat prihatin dan ikut meringankan beban warga dengan memberikan bantuan bahan pokok sebagai wujud kepeduliannya untuk mengurangi beban warga di saat pandemi corona.

Sementara itu, tokoh perempuan Papua Juliana J Waromi mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua untuk menerapkan kebiasaan pola hidup sehat dan bersih guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19).

"Kepada masyarakat yang ada di Tanah Papua, saya mengajak untuk mematuhi imbauan pemerintah, yakni terapkan social distancing dan physical distancing, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun, batasi keluar rumah serta menggunakan masker saat keluar rumah," kata Juliana Waromi yang kesehariannya menjabat Sekretaris DPR Papua di Jayapura.

Tokoh perempuan Papua itu mengingatkan warga jika keluar rumah dalam keadaan mendesak maka masyarakat harus menggunakan masker dan setelah kembali segera mandi dan merendam pakaian.

"Seringlah mencuci tangan dengan menggunakan sabun karena dengan kebiasaan perilaku hidup sehat dan bersih sebagai antisipasi warga mencegah penyebaran virus corona," katanya.

Selain mencegah penyebaran virus corona, Juliana Waromi juga mengingatkan warga di Papua tidak melakukan mudik saat hari besar keagamaan sebagai upaya bersama mengurangi penyerabaran virus corona.

Juliana menyebut, bersilahturahmi dengan keluarga di luar Papua bisa memanfaatkan media sosial, seperti Whatsapp, line, facebook, video call dan media teknologi modern lainnya.

"Silaturahmi dengan famili tidak harus melakukan dengan bertatap muka dan tak harus bertemu, ya dengan kondisi situasi pandemi corona saat ini maka silaturahmi kita menggunakan sarana media sosial," katanya.

Pemerintah dan aparat keamanan, menurut Juliana Waromi, sangat intens memberikan imbauan kepada masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan orang, tidak melakukan kegiatan yang dapat mendatangkan orang banyak.

"Saya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga diri, terapkan pola hidup sehat agar tidak tertular COVID-19," ajak Juliana yang menjadi Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Papua.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dan menyebarkan berita-berita dengan sumber tidak jelas (hoaks) yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Apabila mendapatkan informasi yang tidak jelas sumbernya warga dapat menghubungi aparat kepolisian setempat untuk mengecek kebenarannya," kata Juliana.


Pembagian masker

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura Miriam Soumilena mengakui, untuk mecegah penyebaran virus corona (COVID-19) Pemerintah Kabupaten Jayapura telah menyiapkan 534.000 masker untuk dibagikan kepada warga.

"Kami selaku penanggung jawab produksi masker massal untuk masyarakat di Kabupaten Jayapura telah memulai produksi masker kain tersebut dengan melibatkan ibu-ibu dan juga beberapa penjahit lokal," katanya.

Biaya produksi masker tersebut, menurut dia, berasal dari penyisihan dana sebesar Rp10 juta dari alokasi dana Rp100 juta untuk penanggulangan COVID-19 di setiap kampung.

Miriam menjelaskan bahwa hasil produksi masker tersebut akan dibagikan secara bertahap kepada warga di 139 kampung dan lima kelurahan yang ada di Kabupaten Jayapura dengan estimasi masing-masing keluarga mendapatkan dua hingga tiga lembar masker gratis.

Menurut Miriam, pada tahap pertama pemerintah kabupaten membagikan 7.050 lembar masker kepada warga yang menetap di sekitar jalan protokol Kota Sentani hingga batas kota.

"Pekan depan kami targetkan pembagian sebanyak 16.000 masker gratis kepada warga yang berdomisili di sekitar Distrik Waibu ke arah barat," katanya.

Dia merinci, sebanyak 3.550 masker diterima Distrik Waibhu, 3.000 masker ke Distrik Sentani Kota, 300 masker Distrik Yapsi, 300 masker Distrik Depapre, 300 masker ke Distrik Unurumguai.

Pihaknya akan menyerahkan 1.000 masker ke Distrik Kemtuk, selain itu juga melakukan pendataan terhadap kelompok-kelompok usaha kecil, secara khusus ibu-ibu di berbagai Kampung.

"Koordinasi kami lakukan dengan sejumlah organisasi perangkat daerah lain, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, untuk memanfaatkan tenaga kelompok usaha kecil di kampung agar dengan usaha yang dilakukan akan membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga," ujarnya.

Sementara itu, sebanyak 50 personel Polwan dan ASN Polda Papua membagikan 3.000 masker kepada warga yang kurang mampu di sejumlah titik di wilayah Kota Jayapura untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (COVID-19).

Perwira Koordinator (Pakoor) Polwan Polda Papua AKBP Akdamina P.Deda mengatakan sebanyak 3.000 masker gratis telah dibagikan kepada masyarakat di 61 titik di Kota Jayapura.

Pembagian disebar di antaranya di pasar-pasar, pangkalan-pangkalan ojek, mall/pertokoan, terminal tempat pemberhentian angkutan umum dan pusat keramaian warga lainnya.

Akdamina mengatakan, pembagian masker gratis untuk warga di Papua telah dilakukan secara serentak dengan membagi personel Polwan menjadi tujuh regu.

AKBP Akdamina mengatakan tujuan pembagian masker itu dalam rangka kegiatan kemanusiaan dan sikap peduli Polwan Polda Papua untuk warga yang terdampak pandemi virus corona.

Kita ketahui bersama bahwa pandemi virus, menurut AKBP Akdamina Deda, hingga saat ini sangat meresahkan seluruh warga di belahan dunia.

"Khusunya kita yang di Papua, Polwan Polda Papua ikut merasa prihatin dan merasakan dampak akibat virus ini yang sudah sampai kepada masyarakat yang sehari-hari bekerja untuk mencari makan berjualan di pasar, tukang ojek dan aktivitas warga lainnya ikut terdampak COVID-19," katanya.

Polisi wanita perempuan asli Papua itu berharap, dengan membagikan masker kepada masyarakat diharapkan Polda Papua telah ikut membantu warga yang terdampak virus corona dalam pemenuhan ekonomi mereka.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Muara Tami AKP Jubelina Wally bersama anggotanya telah membagikan 300 masker gratis kepada warga di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

"Pembagian masker sebanyak 300 lembar yang kepada masyarakat Skouw Sae merupakan bentuk kepedulian pihak kepolisian kepada warga dalam pencegahan penyebaran virus corona," kata AKP Jubelina Wally didampingi Wakapolsek AKP Yuli Titus Kendek.

Kegiatan itu, kata dia, dalam rangka menindaklanjuti imbauan pemerintah agar seluruh masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah.

"Kami ingin imbauan pemerintah untuk memakai masker saat di luar rumah dapat ditaati masyarakat. Dengan membagikan masker gratis sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat guna mencegah penularan virus corona," kata mantan Kapolsek Kawasan Bandara Sentani itu.

AKP Jubelina Wally mengakui, upaya polisi membagikan masker kepada warga mendapat dukungan positif dari masyarakat.

"Sebab cara ini diyakini dapat mengurangi risiko penularan COVID-19, terutama dari orang yang terinfeksi kepada orang lain," katanya.

Berdasarkan data Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua dr Silwanus Sumule menyebut, warga Papua yang positif COVID-19 meningkat menjadi sebanyak 95 orang dan terjadi kenaikan enam kasus, yakni empat di Kabupaten Jayapura dan dua di Kota Jayapura.

Silwanus Sumule menjelaskan dari 95 warga Papua yang positif COVID-19 tercatat 69 orang yang dirawat, 19 orang dinyatakan sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.

Untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), kata dia, juga naik menjadi 101 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.507 orang.

Hingga saat ini, kasus penularan COVID-19 di Papua sudah menyebar di sembilan kabupaten dan kota, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, Keerom, Sarmi, Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Nabire dan Kabupaten Mimika.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020